REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie mengatakan bahwa Kampung Trengginas dibentuk sebagai upaya menggerakkan partisipasi masyarakat, untuk bergotong royong melakukan pencegahan dan penanganan Covid-19 cara yang tepat dan cepat.
Hal tersebut disampaikannya saat meresmikan Kampung Trengginas di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Rabu (24/6), bersama Kapolda Kaltara Irjen Pol Indrajit dan Komandan Korem 092/Maharajalila Brigjen TNI Suratno.
Dari segi bahasa, trengginas memiliki makna lincah atau terampil. Secara filosofi Kampung Trengginas menggambarkan kecerdasan, cepat dan tepat dalam melakukan sesuatu dan merupakan program dari Polri, yang dibentuk di seluruh Indonesia.
Melalui Kampung Trengginas, diharapkan adanya partisipasi masyarakat dalam upaya melakukan pencegahan. Utamanya dalam menyambut penerapan pola kehidupan normal baru atau new normal di tengah pandemi Covid-19.
"Perlu saya sampaikan, sesuai informasi dari Gugus Tugas Nasional Penanganan Covid-19, Kalimantan Utara termasuk di antara sepuluh provinsi yang bisa menerapkan new normal. Namun sementara ini sedang kita lakukan evaluasi, sebelum Kaltara menerapkannya," kata Irianto.
Pemerintah Provinsi Kaltara mendukung Kampung Trengginas di Kaltara. "Kita juga siap membantu, sesuai dengan kewenangan dan kemampuan kita. Silakan nanti dikoordinasikan langsung ke OPD terkait di Pemprov Kaltara, jika memang ada yang perlu dibantu," katanya.
Menyikapi pandemi Covid-19 yang kini telah mengglobal hampir di seluruh negara di dunia, sebenarnya tidak hanya upaya pencegahan dan penanganannya saja. Tapi juga dampak lain yang harus diantisipasi.
Kemudian dalam pencegahan dan penanganan, juga tidak hanya sebatas penegakan disiplin, namun dibutuhkan kerja sama, persamaan persepsi dan sinergi semua pihak. Baik oleh jajaran pemerintah daerah, TNI/Polri, juga peran serta masyarakat.
"Kita berharap apa yang dilakukan ini bisa memberikan manfaat kepada semua orang. Utamanya dalam mencegah penyebaran Covid-19," kata Irianto.