REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Taman Wisata Candi Borobudur akan melakukan uji coba operasional selama dua pekan mulai Kamis (25/6). Objek wisata ini sejak pertengahan Maret 2020 ditutup untuk kunjungan wisatawan setelah pandemi Covid-19 menerpa.
Dirut Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono mengatakan, sesuai edaran Kementerian BUMN sebagai pemegang saham PT TWC, pihak manajemen diminta menyiapkan protokol Covid-19 di kawasan Candi Borobudur. Ia menyebut, protokol itu sudah kami disiapkan sejak mulai penutupan operasi Candi Borobudur bulan Maret lalu.
"Selama hampir dua bulan kami siapkan protokolnya yang semua diawali dengan penyusuanan standar prosedur operasional (SOP) dan tata kelola penanganan Covid-19 di Candi Borobudur ini dalam bentuk buku panduan," katanya di Magelang, Rabu.
Selanjutnya, menurut Edy, pengelola melakukan simulasi dan secara khusus mengundang gubernur Jateng sebagai ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Bupati Magelang sebagai Ketua Gugus Tugas Kabupaten Magelang juga diminta untuk melihat secara langsung kesiapan di lapangan.
"Dari simulasi tersebut, gubernur dan bupati menanggapi positif atas kesiapan yang sudah kami lakukan dan simulasi dilakukan tiga kali dengan mengundang pelaku usaha pariwisata dan stakeholder lainnya," katanya.
Edy menjelaskan, simulasi mengundang pelaku usaha pariwisata untuk mengenalkan standar layanan baru. Dengan begitu, nantinya para wisatawan lebih bisa mentaati apa yang dibuat sebagai ketentuan di taman Wisata Candi Borobudur.
"Setelah tiga simulasi kami lakukan, kami menyusun laporannya ke gubernur dan bupati untuk dimintakan tanggapan. Atas laporan tersebut gubernur dan bupati memberikan tanggapan positif juga. Oleh karena itu kami diizinkan untuk melakukan tahap uji coba yang akan dilakukan selama dua pekan dan akan dievaluasi per pekan," katanya.
Edy menuturkan nanti akan ada tim monitoring baik dari provinsi maupun kabupaten akan melihat apa yang kurang untuk bisa disempurnakan sebelum nanti dibuka operasional secara penuh. Dalam masa uji coba, sesuai arahan pemerintah, kapasitas kunjungan yang diizinkan 50 persen saja.
Sesuai data 2019, rata-rata Candi Borobudur dikunjungi 11 ribu wisatawan per hari. Namun, dalam rangka kehati-hatian untuk uji coba ini, pihaknya memutuskan hanya akan membuka sekitar 10-15 persen atau sekitar 1.500 wisatawan per hari.
Edy menyampaikan sesuai dengan kebiasaan, sebagian besar pengunjung, yakni sekitar 80-85 persen biasanya membeli tiket masuk langsung di loket pintu masuk. Untuk menghindari terjadi penumpukan antrean maka pihaknya memutuskan membatasi pembelian tiket langsung hanya 70 persen saja, sisanya diberikan akses melalui daring.
"Dari angka 1.500 pengunjung, hanya 1.000 saja yang bisa membeli tiket di loket, yang 500 tiket dijual melalui sistem online," katanya.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinoeng Rachmadi mengatakan, dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jateng menyampaikan rekomendasi untuk dilaksanakannya uji coba. Menurutnya, ini sejalan dengan kebijakan Bupati Magelang dengan tetap memerhatikan kondisi kontekstual dan lokalitas.
"Oleh karena itu rekomendasi kami itu ditindaklanjuti dengan pembukaan uji coba dan dilakukan bertahap dan terbatas. Uji coba ini akan dilakukan evaluasi dan penilaian pencermatan," katanya.
Menurut Sinoeng, uji coba ini akan menjadi pertanda bahwa Candi Borobudur betul-betul siap untuk melaksanakan uji coba menerima wisatawan di era normal baru.
"Mudah-mudahan menjadikan inspirasi bagi daya tarik wisata yang lainnya untuk menyiapkan protokol kesehatan, tetap membuka aktivitas secara produktif dan berdamai di dalam konteks pandemi Covid-19," katanya.