Kamis 25 Jun 2020 09:10 WIB

AP II Uji Coba Travelation di Semua Bandaranya

Saat ini sudah 15 ribu pengguna Travelation yang melakukan registrasi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Travelation AP II
Foto: travelation.angkasapura2.co.id
Travelation AP II

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) melakukan uji coba aplikasi Travelation di 19 bandara yang dikelolanya. Aplikasi tersebut dapat digunakan calon penumpang pesawat untuk pengecekan dokumen penerbangan secara digital saat bepergian dalam kondisi pandemi Covid-19.

"Penumpang pesawat menyambut baik Travelation karena dapat membuat prosedur penerbangan yang ketat dapat dijalankan dengan sederhana, di mana sampai saat ini jumlah pengguna yang melakukan registrasi di Travelation mencapai 15 ribu pengguna,” kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (24/6).

Saat ini penumpang pesawat masih harus membawa dokumen penerbangan agar diizinkan melakukan perjalanan. Dokumen tersebut seperti identitas diri seperti KTP, tiket penerbangan, dan surat hasil rapid test (berlaku maksimal tiga hari pada keberangkatan) atau PCR test (berlaku maksimal tujuh hari pada keberangkatan).

Dengan aplikasi tetsebut, Awaluddin mengatakan calon penumpang pesawat dapat mengunggah ketiga dokumen tersebut. Calon penumpang dapat melakukan proses tersebut melalui travelation.angkasapura2.co.id untuk dilakukan pengecekan secara digital oleh administrator. Setelah dilakukan pengecekan, calon penumpang akan mendapat QR Code untuk kemudian diverifikasi di bandara. 

Awaluddin memastikan proses pengecekan secara digital dapat mempersingkat waktu di bandara karena antrean panjang di bandara dapat dihindari. "Prosedur penerbangan tetap diberlakukan secara ketat, namun bisa dijalani secara lebih sederhana. Pada masa uji coba ini, surat asli hasil PCR test atau rapid test juga masih akan diverifikasi di terminal keberangkatan,” ungkap Awaluddin.

Dia menambahkan, aplikaso Travelation juga terhubung dengan Health Alert Card yang harus diisi oleh penumpang pesawat dan dicek secara digital oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes). Selain itu, aplikasi PeduliLindungi juga terhubung dengan Travelation.

Sementara itu, Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja mengatakan Travelation merupakan salah satu solusi menumbuhkan kepercayaan penumpang pesawat di tengah pandemi. Denon menuturkan, prosedur dengan protokol kesehatan harus dilakukan tanpa terkecuali.

"Maskapai melihat Travelation ini merupakan solusi supaya penumpang mudah ketika menjalani prosedur tersebut,” ujar Denon.

Sementara itu, Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo menuturkan kelancaran penerbangan dan aspek pelayanan kepada penumpang dapat tetap terjaga dengan adanya Travelation. Juliandra mengatakan, customer experience sangat penting di dunia penerbangan.

"Kami percaya Travelation dapat menjaga customer experience di titik keberangkatan sehingga penumpang pesawat pun dapat memenuhi prosedur dengan baik,” jelas Juliandra.

Selain itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga mendorong agar pemanfaatan digital dapat ditingkatkan. Hal tersebut dilakukan agar mengembalikan geliat perekonomian di Indonedia saat pandemi Covid-19 dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement