Kamis 25 Jun 2020 15:19 WIB

AS Serahkan Keputusan Aneksasi Tepi Barat kepada Israel

Perluasan kedaulatan Israel adalah keputusan Israel sendiri

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Menlu AS Mike Pompeo dan PM Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem. Menlu AS menyerahkan keputusan aneksasi atau pencaplokan wilayah Tepi Barat kepada Israel. Ilustrasi.
Foto: Anadolu Agency
Menlu AS Mike Pompeo dan PM Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem. Menlu AS menyerahkan keputusan aneksasi atau pencaplokan wilayah Tepi Barat kepada Israel. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo menyerahkan keputusan aneksasi atau pencaplokan wilayah Tepi Barat kepada Israel. Sebelumnya, para penasihat Presiden Donald Trump melakukan pertemuan internal untuk membahas apakah AS akan memberikan lampu hijau kepada Israel dalam melakukan aneksasi Tepi Barat.

"Perluasan kedaulatan Israel adalah keputusan Israel sendiri," ujar Pompeo.

Baca Juga

Seorang pejabat AS mengatakan, Presiden Trump dan Pompeo berada di Gedung Putih untuk mengikuti diskusi internal bersama para penasihat pemerintah. Seorang sumber pemerintah yang tidak mau disebutkan namanya menyebut pemerintahan Trump belum menyatakan apakah mereka mendukung langkah Israel untuk melakukan aneksasi yang lebih besar.

Di antara opsi-opsi utama yang dipertimbangkan AS adalah proses aneksasi dilakukan secara bertahap, di mana Israel menyatakan kedaulatan atas beberapa permukiman yang dekat dengan Yerusalem. Sementara, rencana awal Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu adalah mencaplok 30 persen wilayah Tepi Barat. Rencana ini tidak sesuai dengan opsi yang dipertimbangkan oleh AS.

Para penasihat Trump khawatir apabila membiarkan Israel bergerak terlalu cepat dalam melakukan aneksasi, maka dapat membunuh harapan warga Palestina untuk melakukan negosiasi perdamaian sesuai dengan proposal yang diumumkan pada Januari lalu. Selain itu, ada kekhawatiran muncul pertentangan dari Yordania yang memiliki perjanjian damai dengan Israel. Washington menginginkan pemerintahan Israel dapat mencapai konsensus terkait masalah aneksasi.

Di bawah proposal perdamaian Timur Tengah yang diluncurkan pada Januari lalu, AS mengakui permukiman Yahudi sebagai bagian dari Israel. Dengan dorongan tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berencana untuk memperluas kedaulatan atas permukiman Yahudi dan Lembah Yordan, dengan harapan bisa mendapatkan persetujuan dari AS.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement