REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo menyerahkan keputusan aneksasi atau pencaplokan wilayah Tepi Barat kepada Israel. Sebelumnya, para penasihat Presiden Donald Trump melakukan pertemuan internal untuk membahas apakah AS akan memberikan lampu hijau kepada Israel dalam melakukan aneksasi Tepi Barat.
"Perluasan kedaulatan Israel adalah keputusan Israel sendiri," ujar Pompeo.
Seorang pejabat AS mengatakan, Presiden Trump dan Pompeo berada di Gedung Putih untuk mengikuti diskusi internal bersama para penasihat pemerintah. Seorang sumber pemerintah yang tidak mau disebutkan namanya menyebut pemerintahan Trump belum menyatakan apakah mereka mendukung langkah Israel untuk melakukan aneksasi yang lebih besar.
Di antara opsi-opsi utama yang dipertimbangkan AS adalah proses aneksasi dilakukan secara bertahap, di mana Israel menyatakan kedaulatan atas beberapa permukiman yang dekat dengan Yerusalem. Sementara, rencana awal Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu adalah mencaplok 30 persen wilayah Tepi Barat. Rencana ini tidak sesuai dengan opsi yang dipertimbangkan oleh AS.
Para penasihat Trump khawatir apabila membiarkan Israel bergerak terlalu cepat dalam melakukan aneksasi, maka dapat membunuh harapan warga Palestina untuk melakukan negosiasi perdamaian sesuai dengan proposal yang diumumkan pada Januari lalu. Selain itu, ada kekhawatiran muncul pertentangan dari Yordania yang memiliki perjanjian damai dengan Israel. Washington menginginkan pemerintahan Israel dapat mencapai konsensus terkait masalah aneksasi.
Di bawah proposal perdamaian Timur Tengah yang diluncurkan pada Januari lalu, AS mengakui permukiman Yahudi sebagai bagian dari Israel. Dengan dorongan tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berencana untuk memperluas kedaulatan atas permukiman Yahudi dan Lembah Yordan, dengan harapan bisa mendapatkan persetujuan dari AS.