Kamis 25 Jun 2020 17:21 WIB

Korban Covid-19 di Amerika Latin Diperkirakan Naik Oktober

Brasil dan Meksiko menyumbang dua pertiga dari jumlah kematian Covid-19

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Petugas kesehatan memakaikan masker untuk wanita lanjut usia ketika dia dievakuasi dari panti jompo. Brasil dan Meksiko menyumbang dua pertiga dari jumlah kematian Covid-19. Ilustrasi.
Foto: AP/Natacha Pisarenko
Petugas kesehatan memakaikan masker untuk wanita lanjut usia ketika dia dievakuasi dari panti jompo. Brasil dan Meksiko menyumbang dua pertiga dari jumlah kematian Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Jumlah kematian akibat Covid-19 di Amerika Latin diperkirakan akan melonjak menjadi 388.300 pada Oktober. Brasil dan Meksiko menyumbang dua pertiga dari jumlah kematian tersebut.

"Beberapa negara Amerika Latin menghadapi ledakan kasus, sementara yang lainnya infeksi menyebar secara efektif," ujar Direktur Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan (IHME) Universitas Washington, Christopher Murray.

Baca Juga

Wilayah Amerika Latin telah menjadi episentrum baru penyebaran virus corona dengan jumlah kematian melampaui 100 ribu pada pekan ini. Sementara, jumlah kasus telah naik tiga kali lipat dari 690 ribu pada bulan lalu menjadi dua juta. Menurut perkirakan IHME, jumlah kematian akibat virus corona di Brasil akan melampaui 166 ribu dan Meksiko 88 ribu.

Argentina, Cile, Kolombia, Ekuador, Guatemala, dan Peru masing-masing diperkirakan akan mencatat lebih dari 10 ribu kematian. Sementara 15 negara termasuk Paraguay, Uruguay, dan Belize terlihat masing-masing diperkirakan mencatat kurang dari 1.000 kematian.

Peneliti IHME memperingatkan bahwa jumlah kematian akibat Covid-19 di Amerika Latin dapat melonjak lebih tinggi dari yang diperirakan. Terutama apabila warganya mengabaikan protokol untuk menjaga jarak dan mengenakan masker. Bahkan skenario terburuk, jumlah kematian di Brasil bisa meningkat hingga 340.476 dan Meksiko naik menjadi 151.433.

“Brasil berada pada titik kritis, kecuali pemerintah mengambil langkah-langkah yang berkelanjutan dan diberlakukan untuk memperlambat penularan, negara akan melanjutkan lintasan infeksi dan kematian yang tragis," kata Murray.

Tingkat kemiskinan yang tinggi dan besarnya jumlah pekerja sektor informal membuat sebagian besar masyarakat tidak mampu melakukan karantina. Sebagian besar dari mereka telah kehilangan pekerjaan akibat pandemi virus corona.

Selain itu, kepadatan penduduk dan sistem pelayanan kesehatan publik yang tidak memadai tidak dapat membendung penyebaran virus corona di negara-negara Amerika Latin. IHME mengatakan penularan virus corona dapat diminimalisir ketika masyarakat disiplin mengenakan masker saat keluar rumah.

"Peningkatan pengujian dan penggunaan masker adalah alat penting dalam mengurangi jumlah pandemi ini di Meksiko, selain menjaga jarak yang sehat," ujar Direktur Sistem Kesehatan IHME, Rafael Lozano.

Apabila tingkat kedisiplinan penggunaan masker naik menjadi 95 persen, maka Brasil dapat menekan angkat kematian menjadi sedikitnya 147.431. Selain itu, angka kematian di Meksiko juga dapat turun menjadi 79.652.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement