REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan membuat "pengumuman besar" terkait rencana Israel untuk mencaplok Tepi Barat atau aneksasi Palestina. Kabar itu disampaikan oleh penasihat senior Gedung Putih Kellyanne Conway. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyerahkan keputusan aneksasi permukiman di Tepi Barat kepada Israel.
"Ada percakapan yang sedang berlangsung, jelas, presiden akan memiliki pengumuman. Dia sudah membicarakan hal ini pada masa lalu dan saya akan menyerahkannya untuk memberi Anda pengumuman besar. Sangat senang pembicaraan itu berlanjut," ujar Conway dikutip dari Haaretz, Kamis (25/6).
Conway mengatakan hal itu setelah para pembantu senior Trump bertemu pada hari kedua untuk membahas apakah akan memberi Netanyahu lampu hijau untuk aneksasi. Meskipun, aneksasi tersebut mendapat kecaman dari Palestina, sekutu Arab AS, dan pemerintah asing lainnya. Bahkan, Sekjen Perserikatan Bangs Bangsa (PBB) Antonio Guterres meminta dengan tegas agar Israel tidak melanjutkan rencana aneksasi wilayah Palestina. Tindakan Israel tersebut dinilai akan mengancam prospek perdamaian dengan Palestina.
Di bawah proposal perdamaian versi Trump dan ditanggapi dengan skeptisisme yang meluas, AS akan mengakui permukiman Yahudi yang dibangun di atas tanah Palestina. Meski menciptakan negara Palestina, proposal itu memberlakukan persyaratan yang ketat. Para pemimpin Palestina telah menolak inisiatif tersebut.
Perdana Menteri Israel Netanyahu berencana meluncurkan proyek memperluas wilayah permukiman dan Lembah Jordan. Israel berharap mendapatkan persetujuan AS. Padahal, sebagian besar negara memandang permukiman Israel adalah ilegal. Palestina pun telah menyuarakan kemarahan terhadap aneksasi.