Jumat 26 Jun 2020 00:31 WIB

Donald Trump Siapkan Pengumuman Besar untuk Aneksasi Israel

Israel berencana menganeksasi wilayah Tepi Barat Palestina.

Rep: Ali Mansur/ Red: Nur Aini
Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Foto: Patrick Semansky/AP
Presiden Amerika Serikat Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan membuat "pengumuman besar" terkait rencana Israel untuk mencaplok Tepi Barat atau aneksasi Palestina. Kabar itu disampaikan oleh penasihat senior Gedung Putih Kellyanne Conway. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyerahkan keputusan aneksasi permukiman di Tepi Barat kepada Israel.

"Ada percakapan yang sedang berlangsung, jelas, presiden akan memiliki pengumuman. Dia sudah membicarakan hal ini pada masa lalu dan saya akan menyerahkannya untuk memberi Anda pengumuman besar. Sangat senang pembicaraan itu berlanjut," ujar Conway dikutip dari Haaretz, Kamis (25/6).

Baca Juga

Conway mengatakan hal itu setelah para pembantu senior Trump bertemu pada hari kedua untuk membahas apakah akan memberi Netanyahu lampu hijau untuk aneksasi. Meskipun, aneksasi tersebut mendapat kecaman dari Palestina, sekutu Arab AS, dan pemerintah asing lainnya. Bahkan, Sekjen Perserikatan Bangs Bangsa (PBB) Antonio Guterres meminta dengan tegas agar Israel tidak melanjutkan rencana aneksasi wilayah Palestina. Tindakan Israel tersebut dinilai akan mengancam prospek perdamaian dengan Palestina.

Di bawah proposal perdamaian versi Trump dan ditanggapi dengan skeptisisme yang meluas, AS akan mengakui permukiman Yahudi yang dibangun di atas tanah Palestina. Meski menciptakan negara Palestina, proposal itu memberlakukan persyaratan yang ketat. Para pemimpin Palestina telah menolak inisiatif tersebut.

Perdana Menteri Israel Netanyahu berencana meluncurkan proyek memperluas wilayah permukiman dan Lembah Jordan. Israel berharap mendapatkan persetujuan AS. Padahal, sebagian besar negara memandang permukiman Israel adalah ilegal. Palestina pun telah menyuarakan kemarahan terhadap aneksasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement