Kamis 25 Jun 2020 18:46 WIB

Israel Hancurkan Lempeng Tercetak Bendera Turki di Yerusalem

Turki murka kepada Israel yang hancurkan lempeng tertera bendera Turki di Yerusalem.

Rep: Sabah Daily/ Red: Elba Damhuri
Tanda berupa plakat dengan bendera Turki dihancurkan di Yerusalem oleh Israel
Foto: Sabah Daily
Tanda berupa plakat dengan bendera Turki dihancurkan di Yerusalem oleh Israel

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Hubungan Turki dan Israel kembali memanas. Turki menyatakan kemarahannya atas tindakan Israel yang menghancurkan sebuah lempeng dengan tertempel bendera Turki di atasnya di Yerusalem, Rabu (24 Juni).

Lempeng itu dipasang di gerbang Pemakaman Yusufiye, milik kaum Muslim, oleh Badan Kerja Sama dan Koordinasi Turki (TIKA) Turki. TIKA mendanai proyek restorasi pemakaman di Yerusalem timur ini, menandai kontribusi Turki ke situs tersebut.

Menyusul insiden itu, Wakil Menteri Luar Negeri Turki Yavuz Selim Kıran merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa itu adalah penghinaan terhadap warisan sejarah dan budaya.

"Komunitas internasional harus bereaksi terhadap penghinaan terhadap warisan sejarah dan budaya ini," kata Kıran. "Anda dapat menghancurkan sebuah lempeng dengan benderanya, tetapi Anda tidak pernah bisa menghapus cinta untuk Turki di hati umat Islam," tambahnya.

Lempeng itu sudah ada di dinding pemakaman sejak 2010, meskipun pembangunan pemakaman selesai pada 2008.

Berbicara kepada Anadolu Agency (AA), juru bicara kepolisian Israel, Micky Rosenfeld, mengatakan keputusan untuk menghapus lempeng itu dibuat pada Selasa oleh otoritas Kota Yerusalem.

Otoritas Kota Yerusalem, di sisi lain, mengklaim dalam sebuah pernyataan tertulis kepada AA bahwa lempeng itu digantung tanpa izin, dan itulah sebabnya itu dihapus.

Tanggung jawab semua bangunan dan konstruksi Islam di Yerusalem timur, termasuk kuburan, adalah milik Wakaf Islam Yerusalem. 

Koordinator TIKA untuk Palestina, Ahmet Refik Çetinkaya, menyatakan upaya perusakan plakat dengan bendera Turki merupakan cara mencemarkan nama baik Turki dan institusi Turki di Israel.

Menggarisbawahi bahwa semua pekerjaan TIKA di wilayah tersebut dalam sepengetahuan otoritas Palestina dan Israel, Çetinkaya menyatakan Turki tidak menerima perlakuan yang melanggar hukum, apalagi tidak dilakukan secara damai.

Çetinkaya menggarisbawahi, pemugaran pemakaman sangat penting untuk melindungi warisan budaya Yerusalem. Turki telah mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah terjadinya insiden seperti itu di masa depan.

Mustafa Abu Zahra, ketua Komite Pelestarian Pemakaman Islam di Yerusalem, menekankan bahwa plakat yang dipindahkan itu benar-benar mewakili rasa terima kasih rakyat Yerusalem kepada Turki atas kontribusinya di kota.

BACA JUGA: Deklarasi Perang Mesir di Libya, el-Sissi Mau Lawan Erdogan?

"Israel tidak dapat menghapus jejak Turki di Yerusalem," kata Abu Zahra, sambil menambahkan bahwa semua pekerjaan TIKA diizinkan oleh pihak berwenang.

BACA JUGA: Pemerintah Erdogan: Hagia Sophia Jadi Masjid, Kedaulatan Turki!

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement