REPUBLIKA.CO.ID, ATLANTA -- Tiga pria kulit putih yang diamankan bulan lalu dalam kasus pembunuhan seorang pria kulit hitam didakwa atas tuduhan pembunuhan dan tuduhan lainnya, Rabu. Korban ditembak mati saat sedang berjoging di kota pinggiran Georgia empat bulan lalu.
Rekaman video yang menunjukkan pembunuhan Ahmaud Arbery (25) di pesisir kota Brunswick di Georgia muncul di media sosial dan menjadi viral pada Mei, sekitar 10 pekan pascakematiannya. Aksi penembakan ini membuat publik geram karena belum adanya penangkapan pada saat itu.
Beberapa hari berselang, kedua pria tersebut yang terlihat berkelahi dengan Arbery dalam video, mantan pejabat polisi George McMichael (64) bersama putranya, Travis McMichael (34), ditahan dan didakwa dengan pembunuhan. William "Roddie" Bryan Jr. (50) yang merekam video penembakan 23 Februari, lantas ditangkap dan turut didakwa dengan pembunuhan.
Pada Rabu juri utama mengubah dakwaan sembilan tuduhan terhadap ketiganya, menuntut masing-masing dengan pembunuhan kebencian, pembunuhan kejahatan, hingga penyerangan sadis. Ketiganya masih mendekam di tahanan.
McMichaels mengatakan kepada polisi bahwa mereka mencurigai Arbery terlibat dalam serentetan pencurian di lokasi setempat. Ketika melihat Arbery sedang joging di jalanan tersebut, mereka mengaku mengejar korban dengan truk bak terbuka untuk menangkapnya.
Pengacara Bryan, Kevin Gough, pada Rabu mengeluarkan pernyataan bahwa kliennya hanya "seorang saksi kematian penembakan tragis". Bryan pun telah bekerja sama secara penuh dengan penyelidik sejak awal.
Lee Merritt, pengacara yang mewakili keluarga Arbery, mengatakan tuduhan tersebut kemungkinan berujung hukuman mati, tetapi jaksa belum memutuskan apakah akan mengupayakan vonis mati.
Departemen Kehakiman AS sedang menyelidiki apakah ada alasan untuk tuduhan kejahatan kebencian federal.