REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal PolisiPaulus Waterpauw, mengakui Pilkada yang akan dilaksanakan di 11 kabupaten di provinsi itu rawan konflik. Ini karena banyak pihak berupaya dengan segala cara untuk menang.
"Hampir semua daerah yang akan melaksanakan Pilkada masuk kategori rawan konflik namun tingkat kerawanannya sedang dipetakan. Dari berbagai pengalaman dalam penanganan keamanan selama Pilkada memang sering kali menimbulkan kerawanan akibat para pihak berupaya dengan segala cara untuk menjadi pemenang," kata dia,di Jayapura, Kamis.
Ia mengakui, untuk meminimalisasi tingkat keamanan di kabupaten yang akan melakukan pilkada, polisi mendekati semua elemen masyarakat agar menjaga pemilihan bisa berlangsung aman. Waterpauw pun berharap semua bisa terkendali.
Secara terpisah Ketua KPU Papua,Theodorus Kossay,memprediksi, kabupaten yang rawan saat pelaksanaan pilkada adalah Kabupaten Mamberamo Raya.
Ia memperkirakan kerawanan di Mamberamo Raya karena ada masalah internalyang saat ini sudah melibatkan KPU.
"Sedangkan 10 daerah lain masih dilakukan koordinasi guna mengetahui permasalahan yang terjadi sejak tahapan Pilkada dilakukan kembali," jelas Kossay.
Adapun 11 kabupaten yang akan menggelar Pilkadapada 9 Desember mendatang yaitu Kabupaten Supiori, Kabupaten Mamberamo Raya, KabupatenBoven Digul, Kabupaten Pegunungan Bintang, KabupatenYahukimo, Kabupaten Yalimo, KabupatenMerauke, Kabupaten Waropen, Kabupaten Keerom,Kabupaten Asmat, dan Kabupaten Nabire.