REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Pasar rakyat di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, membuat aplikasi belanja bernama Pasar Online Lamongan (POL) sebagai upaya mencegah kontak fisik antara pedagang dengan pembeli serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di wilayah itu.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Lamongan Taufik Hidayat di Lamongan, Kamis (25/6) mengatakan aplikasi POL berbasis android itu dibuat dengan kerja sama Perumda Pasar.
"Memang Covid-19 memaksa seluruh dunia untuk melakukan berbagai inovasi dalam menyelamatkan berbagai aspek, baik aspek kesehatan maupun perekonomian. Karena pandemi Covid-19 ini belum bisa dipastikan kapan akan mereda," kata Taufik kepada wartawan.
Aplikasi itu, kata dia, adalah upaya adaptasi dengan tatanan kehidupan baru, karena di pasar, lebih-lebih pasar tradisional, masih menjadi tumpuan pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat.
"Dengan POL ini masyarakat Lamongan tidak perlu lagi pergi ke pasar secara langsung dan mengantre. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok, bisa tanpa bertemu langsung dengan penjual. Pembayarannya juga bisa dengan uang virtual melalui LA Pay," kata Taufik.
Dijelaskan olehnya, setelah memasang aplikasi POL, masyarakat dapat melakukan pemesanan bahan pokok dan sayuran mulai jam 07.00-20.00 WIB, dan dipastikan harga yang tertera di aplikasi sama dengan harga yang ada di pasar, dan akan terus diperbarui.
"Saat ini aplikasi ini baru berlaku untuk area perkotaan di Lamongan. Sementara pemenuhan barangnya diambilkan dari pedagang di Pasar Rakyat Sidomulyo," katanya.
Ia menjelaskan, untuk setiap transaksi pemesan hanya perlu menambah jasa pengiriman sebesar Rp 5.000.
Direktur Perumda Pasar Hartono mengatakan Pasar Rakyat Sidomulyo selama ini juga tetap menerapkan protokol kesehatan bagi pengelola pasar, pedagang pasar, maupun pengunjung pasar.
"Mulai dari penggunaan masker, cuci tangan pakai sabun di bawah air yang mengalir, pemerikasaan suhu badan dan physical distancing. Kami juga selalu melakukan penyemprotan disinfektan setelah operasional pasar tutup," katanya.
Sementara itu, data terkini pasien terkonfirmasi positif di Kabupaten Lamongan mencapai 228 orang, atau bertambah dua pasien positif dibanding Rabu (24/6) yang berjumlah 226 orang. Dari jumlah itu, yang selesai diawasi atau sembuh sebanyak 83 pasien, 30 orang meninggal dunia dan sisanya masih dalam perawatan.