Kamis 25 Jun 2020 20:35 WIB

Puluhan Kegiatan Wisata di Solo Gagal Digelar

Kegiatan wisata gagal digelar menyusul pandemi corona.

Red: Teguh Firmansyah
Warga melintas di depan kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang ditutup sejak penetapan status kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) COVID-19 di Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/5/2020). Penutupan wisata keraton setempat, selain juga meniadakan sejumlah agenda budaya merupakan kebijakan Raja Paku Buwono XIII, Hangabehi untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di tempat wisata.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Warga melintas di depan kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang ditutup sejak penetapan status kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) COVID-19 di Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/5/2020). Penutupan wisata keraton setempat, selain juga meniadakan sejumlah agenda budaya merupakan kebijakan Raja Paku Buwono XIII, Hangabehi untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di tempat wisata.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Puluhan kegiatan pariwisata di Kota Solo gagal terlaksana pada tahun ini akibat masih merebaknya kasus Covid-19. Salah satu yang gagal digelar adalah Grebeg Syawal.

"Kami hitung ada sekitar 61 event pariwisata yang gagal terlaksana akibat kondisi ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta Hasta Gunawan di Solo, Kamis.

Baca Juga

Ia mengatakan agenda ini seharusnya digelar dari Maret-Juni 2020. Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota Surakarta menetapkan kejadian luar biasa (KLB) pascaditemukan kasus positif Covid-19 pertama di kota tersebut.

Sejatinya, kata Hasta, kegiatan yang digelar tersebut berpotensi menarik banyak wisatawan baik dalam maupun Luar negeri mengingat skala acaranya yang cukup besar. "Beberapa event pariwisata yang gagal digelar di antaranya Grebeg Syawal Keraton Kasunanan Surakarta, Gebyar Bakdan Ing Balaikambang, Pekan Syawalan Jurug Solo Zoo, Bakdan Neng Solo, dan Festival Ketoprak," katanya.