REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Lima perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang melangsungkan pendidikan di KDLI (Korea Defense Language Institute) menunjukkan prestasi. Secara keseluruhan, lima perwira ini mengantongi penghargaan terbanyak dari 79 perwira siswa internasional lainnya yang berasal dari 23 negara.
Pendidikan bahasa Korea di KDLI merupakan prasyarat sebelum menempuh pendidikan utama baik di NDU (National Defense University) setingkat Lemhanas, maupun JFMU (Joint Forces Military University) setingkat Sesko Angkatan. Keterangan tertulis Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul yang diterima Republika, Kamis (25/6), menyebutkan para perwira TNI dan rekan-rekan dari negara lain menuntut ilmu di Icheon, 80 km di sebelah selatan Kota Seoul.
Mayor Kav Ronald Tampubolon berhasil meraih peringkat pertama pada Ujian Gabungan di KDLI, Mayor Penerbang Siswantoyo, dan Kolonel Marinir Sungatijantoro mendapat piagam penghargaan dari Komandan KDLI karena dedikasinya dan memberikan contoh teladan kepada siswa lain. Mayor Marinir Faizal Imam dan Mayor Laut Nana Suryana meraih juara lomba foto bertema COVID-19 dengan memadukan unsur taekwondo dan unsur budaya Indonesia. Penghargaan diserahkan 11 Juni lalu.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan pendidikan kali ini banyak mengalami perubahan seiring pandemi COVID-19. Selama pandemi, kegiatan pendidikan di KDLI dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Meskipun terdapat berbagai perubahan, hal tersebut tidak menyurutkan semangat belajar dan mengukir prestasi.