REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Wilayah Jawa Tengah bagian selatan termasuk Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya diprediksi akan memasuki musim kemarau. Kepala Kelompok Teknisi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofika(BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, mengatakan, berdasarkan prakiraan sebelumnya, Cilacap dan sekitarnya harusnya sudah masuk awal musim kemarau pada bulan Juni.
"Namun sampai dengan dasarian (10 hari) kedua bulan Juni, akumulasi curah hujannya masih tinggi," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (25/6).
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulungakumulasi curah hujan di Kota Cilacap sampai dasarian kedua bulan Juni hampir mencapai 200 milimeter. Dengan kondisi yang demikian, menurut dia, Cilacap dan beberapa wilayah di pesisir selatan Jawa Tengah dapat dikatakan belum memasuki musim kemarau.
"Namun dalam beberapa waktu terakhir tanda-tanda akan datangnya musim kemarau secara meteorologi sudah mulai dirasakan, antara lain suhu udara pada dini hari mulai dingin, anginnya sudah timuran kuat, dan kadang-kadang sudah muncul kabut," katanya.