REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama sejumlah pengurus partai menggelar pertemuan tertutup dengan Partai Golkar. Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor DPP Partai Golkar itu, kedua parpol membahas tiga hal.
Pertama, membahas isu terkini yang tengah terjadi di Indonesia. Salah satunya adalah dampak dan penanganan pandemi Covid-19 pada sejumlah sektor, seperti ekonomi, kesehatan, dan sosial.
"Salah satu yang menonjol adalah pembahasan terkait kita mempertahankan UMKM agar diberikan stimulus yang cukup, sehingga bisa beraktvitas dalam situasi new normal," ujar Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (25/6).
Kedua, membahas posisi Partai Golkar dan Demokrat di pemerintahan. Airlangga mengatakan, kedua partai memiliki ideologi yang sama terkait dengan pembangunan. Di mana dalam situasi seperti ini, kestabilan politik ini menjadi penting. Partai Demokrat dan Golkar bersepakat untuk terus menjaga hal tersebut.
"Kita akan terus selalu berkomunikasi agar agenda-agenda nasional kita bisa jaga, demi kemaslahatan masyarakat yang luas," ujar Airlangga.
Terakhir, keduanya membahas pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020. Kedua partai melihat adanya kesempatan untuk berkoalisi di sejumlah daerah jelang 9 Desember mendatang. "Ini adalah pengalaman kerjasama antarpartai di dalam menata politik dan kehidupan berbangsa, yang tentunya mencerminkan demokrasi ala Indonesia yaitu demokrasi berbasis Pancasila," ujar Airlangga.
Sementara itu, AHY menyambut baik adanya potensi koalisi antara Demokrat dan Golkar di Pilkada 2020. Menurutnya, itu bukan merupakan hal yang mustahil di tengah situasi politik saat ini.
"Mudah-mudahan di berbagai daerah yang kita anggap potensial dan memiliki chemistry yang baik antara kandidat yang kita usung, jika itu menjadi kebaikan maka bisa kita bangun koalisi," ujar AHY.