REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA – Komando Distrik Militer (Kodim) 0612/Tasikmalaya berencana membuatkan jembatan darurat di Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya.
Jembatan itu untuk menghubungkan akses antar-Desa Cayur dan Desa Sindangasih, setelah sebelumnya jembatan permanen di wilayah itu terputus akibat banjir bandang yang terjadi pada Jumat (19/6).
Komandan Kodim (Dandim) 0612/Tasikmalaya, Letkol Inf Imam Wicaksana, mengatakan pihaknya akan membuat jembatan gantung di wilayah itu. Sebab, untuk membuat jembatan permanen diperlukan waktu yang lama.
Sementara warga sekitar memerlukan akses jalan agar dapat beraktivitas dengan normal. "Masyarakat di sana tidak terisolir, sebab masih ada akses jalan alternatif, tapi jaraknya lebih jauh," kata dia, Kamis (25/6).
Menurut dia, warga banyak yang memaksakan menyeberang Sungai Cimedang dengan menggunakan rakit agar lebih cepat. Sebab, untuk memutar melalui jalan alternatif, waktu tempuh yang diperlukan jauh lebih lama.
Namun, Imam khawatir, aktivitas menyeberang warga menggunakan rakit itu justru menimbulkan masalah baru.
Sebab, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, banjir bandang berpotensi kembali terjadi. "Kalau mereka masih memakai rakit, kita khawatir akan terjadi korban," kata dia.
Imam mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan masyarakat setempat dan aparat kepolisian untuk membuat jembatan gantung di lokasi itu. Diharapkan dalam waktu dekat, pembuatan jembatan itu dapat direalisasi.
"Sampai nanti jembatan permanen bisa dibangun, warga bisa berlalu lintas memakai jembatan darurat itu. Tapi maksimal hanya untuk kendaraan roda dua," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Irwan, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk meminjam jembatan bailey untuk akses sementara warga.
Sebab, untuk membuat jembatan permanen akan memakan waktu yang lama. "Sekarang lagi diusahakan (jembatan bailey). Mudah-mudahan dapat secepatnya," kata dia, saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (24/6).
Irwan mengatakan, jembatan itu terputus setelah diterjang banjir bandang yang terjadi di Sungai Cimedang, pada Jumat lalu. Menurut dia, putusnya jembatan itu membuat akses warga terhambat.
Menurut dia, warga harus memutar jauh untuk menuju desa lainnya. Sementara itu, terdapat warga yang memaksa menggunakan rakit dengan tali untuk melintasi Sungai Cimedang. "Tapi, Kalau kondisi begini bahaya juga karena intensitas hujan masih tinggi," kata dia.