Kamis 25 Jun 2020 23:36 WIB

Delapan Desa di Ambon Nihil Kasus Covid-19

Penularan Covid-19 sangat erat hubungannya dengan mobilitas penduduk.

Ilustrasi virus corona masuk Indonesia
Foto: MgIT03
Ilustrasi virus corona masuk Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,AMBON -- Sebanyak delapan desa, kelurahan dan negeri di Kota Ambon dinyatakan nihil kasus Covid-19. Hal ini dikatakan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon Joy Reiner Adriaansz.

Delapan kelurahan, desa dan negeri yang belum melaporkan adanya kasus positif Covid-19, yaitu negeri Amahusu, Desa Nania, Negeri Lama, Kelurahah Tihu, Negeri Laha, Naku, Kilang, dan Negeri Leihari. "Delapan desa, negeri dan kelurahan tersebar di tiga kecamatan, yakni Nusaniwe, Teluk Ambon, dan Leitimur Selatan," katanya, Kamis (25/6).

Ia mengatakan delapan desa, negeri dan kelurahan tersebut nihil kasus, baik ODP, PDP maupun konfirmasi positif Covid-19. Tim Gugus Tugas Kota Ambon telah melakukan pemetaan risiko kenaikan kasus Covid-19 per kelurahan, desa dan negeri berdasarkan indikator kesehatan masyarakat,yang diadaptasi dari indikator yang dirumuskan oleh tim pakar Gugus Tugas Covid-19 nasional.

Setidaknya ada sepuluh indikator yang dipakai sebagai landasan pemetaan risiko di Kota Ambon, yakni penurunan jumlah kasus positif selama dua minggu terakhir dari puncak (target ≥50 persen). Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP selama dua minggu terakhir dari puncak (target ≥50 persen).

Penurunan jumlah meninggal dari kasus positif , ODP dan PDP selama dua minggu terakhir dari puncak (target ≥50 persen).

Penurunan jumlah kasus positif, ODP dan PDP yang dirawat di RS selama dua minggu terakhir dari puncak (target ≥50 persen)

Selain itu, kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif, kenaikan jumlah selesai pemantauan dan pengawasan selama dua minggu terakhir, serta penurunan laju insidensi kasus positif per 10.000 penduduk, dan penurunan angka kematian per 10.000 penduduk.

Setiap indikator diberikan skoring dan pembobotan lalu dijumlahkan. Hasil perhitungan dipetakan menjadi empat kategori risiko, yaitu risiko tinggi (warna merah), risiko sedang (orange), risiko rendah ( kuning), dan belum ditemukan kasus positif Covid-19 (hijau).

Pihaknya berharap daerah yang masih hijau tidak lengah dan tetap menjalankan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

"Seperti kita ketahui bersama, penularan Covid-19 sangat erat hubungannya dengan mobilitas penduduk, kerumunan orang dalam jumlah besar, dan tidak mengenal batas wilayah," kata Joy.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement