Jumat 26 Jun 2020 13:30 WIB

Kasus Covid-19 Eropa Naik Setelah Pelonggaran Lockdown

Eropa mencatat kenaikan kasus mingguan Covid-19 setelah pelonggaran pembatasan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Penumpang diperiksa saat tiba di Stasiun Pusat untuk naik kereta setelah pembukaan kembali perbatasan regional di tengah pelonggaran pembatasan selama Fase 2 darurat coronavirus, di Milan, Italia, 03 Juni 2020.
Foto: EFE/CARLO COZZOLI/FOTOGRAMMA
Penumpang diperiksa saat tiba di Stasiun Pusat untuk naik kereta setelah pembukaan kembali perbatasan regional di tengah pelonggaran pembatasan selama Fase 2 darurat coronavirus, di Milan, Italia, 03 Juni 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Eropa mencatat kenaikan kasus mingguan Covid-19 untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan setelah pelonggaran pembatasan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, dalam konferensi pers mingguan.

"Pekan lalu, Eropa mencatat peningkatan kasus mingguan untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan," ujar Kluge.

Baca Juga

Kluge mengatakan, secara global jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi mencapai lebih dari 9 juta dengan lebih dari 400 ribu kematian. Pandemi virus corona terus meningkat dengan rekor jumlah kasus baru dilaporkan pada Ahad, yakni 183.020 dalam 24 jam. Menurut Kluge, lebih dari 2,5 juta kasus telah dicatat di Eropa.

Wilayah Eropa menyumbang penurunan proporsi jumlah kasus secara global dibandingkan pada awal tahun. Namun, pandemi virus corona di Eropa belum berakhir. Benua Biru masih melaporkan hampir 20 ribu kasus baru dan lebih dari 700 kematian baru setiap hari.

“Selama berminggu-minggu, saya telah berbicara tentang risiko kebangkitan virus ketika negara-negara menyesuaikan langkah-langkahnya. Di beberapa negara di seluruh Eropa, risiko ini kini telah menjadi kenyataan. Sebanyak 30 negara telah mengalami peningkatan dalam kasus kumulatif baru selama dua minggu terakhir,” kata Kluge.

Kluge tidak menyebutkan negara Eropa mana saja yang mengalami kenaikan jumlah kasus mingguan Covid-19. Dia mengatakan, transmisi virus terjadi dengan sangat cepat di 11 negara Eropa.

"Di 11 negara ini, transmisi yang dipercepat telah menyebabkan kebangkitan yang sangat signifikan. Jika dibiarkan maka akan mendorong sistem kesehatan Eropa ke tepi jurang. Namun, ketika kasus baru muncul dan ditangani dengan cepat serta terarah maka akan menjadi lebih baik," ujar Kluge.

https://www.aa.com.tr/en/europe/europe-records-uptick-in-weekly-virus-cases-who/1890013

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement