REPUBLIKA.CO.ID, CULIACAN - Dua serangan bersenjata di Negara Bagian Sinaloa, Meksiko barat yang didera kekerasan, menewaskan 16 orang, kata kepala kementerian keamanan publik setempat pada Kamis. Negara bagian tersebut menjadi markas raja narkoba terkenal Joaquin "El Chapo" Guzman.
Pasukan keamanan menemukan jasad tujuh orang yang diduga sebagai pembunuh bayaran kartel di jalanan kumuh, berserakan di sebelah truk pick up yang dipenuhi peluru. Jelas terlihat bahwa mereka korban penembakan.
"Terdapat tujuh jasad. Kebanyakan menggunakan pakaian taktis dan rompi dan tampaknya hanya ada satu senjata api yang ditemukan," kata Menteri Keamanan Cristobal Castaneda. "Jelas bahwa ini adalah perkelahian antargeng atau kelompok kriminal terorganisir," tambahnya.
Satu serangan lainnya di sebuah kota kecil menelan sembilan korban lainnya, dengan tujuh di antaranya warga setempat dan dua sisanya tidak belum teridentifikasi. Menurut Castaneda, satu dari jasad tak teridentifikasi memiliki senjata AK-74.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador yang dilantik pada Desember 2018 berjanji menjadikan Meksiko negara yang damai melalui pendekatan keamanan dengan sedikit konfrontasi. Namun kekerasan terus meningkat dan pembunuhan mencapai rekor tertinggi tahun lalu.