Jumat 26 Jun 2020 15:05 WIB

Ayah Beyonce Merasa Lega Kanker Payudaranya Terdeteksi Dini

Ibu dan kedua bibi dari ayah Beyonce juga mengidap kanker payudara.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Mathew Knowles, ayah Beyonce, telah menjalani masektomi akibat kanker payudara.
Foto: Instagram
Mathew Knowles, ayah Beyonce, telah menjalani masektomi akibat kanker payudara.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kanker payudara juga bisa menyerang pria, meski kasusnya tidak sebanyak pada perempuan. Salah satu pengidapnya adalah ayah dari penyanyi Beyonce, Mathew Knowles.

Mathew semula curiga karena berulang kali melihat ada bercak titik darah pada kemejanya. Dia kemudian menjalani serangkaian pemeriksaan, termasuk mammogram dan biopsi. Pemeriksaan tersebut mengonfirmasi bahwa dirinya mengidap kanker payudara.

Baca Juga

Pria 68 tahun itu sempat tidak percaya, karena kanker payudara terbilang jarang diidap pria. Menurut data dari Perhimpunan Kanker Amerika pada 2015, hanya satu persen pasien kanker payudara yang berjenis kelamin laki-laki.

Penyakit yang sama sebelumnya menyerang ibu serta kedua bibi Mathew hingga mereka meregang nyawa. Mathew mengaku beruntung mendapatkan diagnosis kanker sejak dini, yakni fase 1A dan lekas mendapat penanganan.

Dia menjalani mastektomi, prosedur untuk mengangkat jaringan payudara, tetapi tidak perlu melakoni kemoterapi. Saat menjalani tes, dokter menemukan mutasi gen BRCA2, yang meningkatkan risiko kanker payudara pada pria maupun wanita.

Saat ini Mathew sudah pulih sepenuhnya dari kanker tersebut. Dia memanfaatkan kisahnya untuk meningkatkan kesadaran bahwa kanker payudara tidak mustahil menyerang para pria.

Mathew kerap menyebut penyakitnya "kanker dada". Dia gencar mempromosikan pengujian genetik dini untuk mengetahui keberadaan mutasi gen BRCA2.

"Banyak yang harus diubah dalam pendidikan pria tentang kanker payudara. Aku ingin menyelamatkan hidup, terutama di komunitas Afrika-Amerika," ujarnya.

Berdasarkan studi Perhimpunan Kanker Amerika, etnis memang cukup berpengaruh. Pria dan perempuan Afrika-Amerika yang mengidap kanker payudara cenderung memiliki prognosis (prediksi kesembuhan) lebih buruk dibandingkan etnis lain.

Organisasi itu memprediksi tahun ini akan ada 2.620 kasus baru kanker payudara invasif pada pria. Mathew menyemangati para pasien agar tetap optimistis untuk sembuh. "Saya adalah contoh hidup," ucapnya, dikutip dari laman USA Today.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement