Jumat 26 Jun 2020 15:19 WIB

Pakistan Tuding India Alihkan Isu Bentrokan Pasukan China

Pengusiran diplomat Pakistan dari India dinilai sebagai cara pengalihan isu

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Peta wilayah sengketa India-China-Pakistan.
Foto: wikicommon
Peta wilayah sengketa India-China-Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD --  Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi, menuduh India berusaha mengalihkan perhatian rakyatnya dengan mengusir para diplomat negaranya, pada Kamis (25/6). Upaya itu untuk menutupi permasalahan pasukan India oleh pasukan China dalam bentrokan di perbatasan Himalaya.

"Segala sesuatunya memburuk, semuanya sangat rumit," kata Qureshi.

Baca Juga

Qureshi mengatakan, pemerintah Pakistan mengkhawatirkan ketegangan yang terjadi dan negaranya diseret dalam permasalahan setelah bentrokan pasukan India dan China pada 15 Juni di wilayah Ladakh. Peristiwa itu telah membunuh 20 tentara India.

Ketiga negara tetangga bersenjata nuklir itu memiliki sengketa bersejarah mengenai demarkasi perbatasan di ketinggian Himalaya. Selama bertahun-tahun, konfrontasi antara India dan Pakistan dianggap paling berbahaya, tetapi kekerasan antara pasukan India dan China telah memperbaharui kekhawatiran kondisi negara-negara itu.

Konflik tersebut, menurut Qureshi, membuat India akan mengeluarkan setengah dari staf di Kedutaan Besar Pakistan di New Delhi karena tuduhan mata. Cara itu dinilai sebagai tindakan India yang berusaha mengalihkan perhatian di dalam negeri.

"Tuduhan itu tidak berdasar. Mereka tidak memiliki jawaban untuk pemukulan yang mereka dapatkan di Ladakh, jadi untuk memadamkan perbedaan pendapat domestik mereka ingin fokus kembali," kata Qureshi.

Qureshi menyatakan keprihatinan bahwa India dapat membuat Pakistan terlibat dalam ketegangan regional dengan operasi bendera palsu, sebuah insiden yang diadakan untuk memberikan dalih untuk bertindak. Dia takut kesalahan orang India di wilayah Pakistan akan mendorong warganya untuk menanggapi dengan kekerasan.

Selain itu, Qureshi mengatakan, Pakistan mendukung posisi China atas Ladakh. Sebagai sekutu, Pakistan juga baru-baru ini melakukan panggilan dengan diplomat China, Wang Yi, yang telah menyatakan dukungan untuk posisi itu.

China telah menjanjikan sekitar 60 miliar dolar AS untuk proyek-proyek di Pakistan. Bantuan itu merupakan pendukung proyek China One Belt and One Road untuk mengembangkan rute perdagangan darat dan laut di seluruh Asia dan sekitarnya. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement