REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menegaskan ketersediaan serbuk abate atau obat pengontrol perkembangan jentik nyamuk untuk Kota Kendari belum tersedia hingga saat ini alias masih kosong.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Rahminingrum mengatakan di musim penghujan seperti saat ini, kebutuhan serbuk abate sangat diperlukan untuk menghambat perkembangan jentik nyamuk demam berdarah.
"Abate cukup lama bahkan di tahun ini belum ada abate, biasanya abate kita dapatkan dari Kementerian Kesehatan, namun sampai sekarang pun belum ada," ujar Rahminingrum, Jumat (26/6).
Menurut Rahminingrum, serbuk abate sangat diperlukan tidak hanya di saat musim penghujan saja untuk mencegah kembang biak nyamuk pada tempat-tempat tertentu saja, namun juga dapat digunakan pada penampungan air bersih yang tidak dapat dikuras.
"Sebetulnya abate itu digunakan untuk tempat-tempat penampungan air yang tidak setiap saat bisa dikuras," ujar Rahminingrum.
Dia mengatakan sebagai solusi karena serbuk abate sulit didapatkan, maka masyarakat diharapkan tetap melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSM) dan 3 M yakni menutup, menguras dan mengubur barang-barang bekas agar dapat terhindar dari penyakit demam berdarah (DBD).