REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JENEIRO -- Penyelidikan terhadap kasus korupsi yang melibatkan putra sulung Presiden Brasil Jair Bolsonaro akan berlanjut ke pengadilan khusus di Rio de Janeiro, kata pihak pengadilan, Kamis (25/6).
Langkah itu dapat membuka jalan bagi penuntut umum untuk menghadirkan bukti dalam persidangan. Senator Flavio Bolsonaro, anak sulung presiden, merupakan anggota dewan salah satu negara bagian Brasil saat ia ditetapkan sebagai tersangka. Oleh karena itu, pengadilan khusus menyebut Flavio punya imunitas atau tidak dapat disidangkan oleh pengadilan yang lebih rendah.
Pengadilan khusus memutuskan untuk mengambil alih kasus itu dari pengadilan rendah yang ditangani oleh Hakim Flavio Itabaiana. Hakim itu pada minggu lalu memerintahkan penangkapan bekas ajudan Senator Flavio, Fabricio Queiroz.
Queiroz sempat menjadi buronan aparat karena penyelidik ingin mendapat penjelasan mengenai transaksi perbankan senilai 1,2 juta reais (sekitar Rp 3,26 miliar). Dana itu dicurigai merupakan bagian dari penggelapan uang gaji karyawan fiktif di majelis negara bagian Rio.
Queiroz menghilang dari sorotan publik sampai polisi akhirnya menangkap dia minggu lalu di sebuah rumah milik salah satu pengacara keluarga Bolsonaro. Rumah itu berada di luar Kota Sao Paulo.
Penangkapan itu dapat mengancam posisi sang presiden, yang berjanji akan menciptakan politik yang bersih. Namun saat ini, Bolsonaro masih bersitegang dengan pihak pengadilan. Beberapa perubahan dalam pengadilan kemungkinan akan membuat penyelidikan berjalan lambat.
Pengacara Senator Flavio, Luciana Pires, menyampaikan pembelaan kliennya yang berusaha membatalkan keputusan dari pengadilan rendah. Penasihat hukum itu juga berencana membuat seluruh bukti yang dihadirkan sejak awal persidangan dianulir.
Flavio menyangkal seluruh tuduhan dan menyebut penyelidikan itu sebagai serangan politik terhadap keluarganya. Penyelidikan kasus korupsi itu kerap terhambat selama masa kepemimpinan Presiden Bolsonaro. Alhasil, banyak pihak mempertanyakan agenda politik masa lalu ayah dan anak itu di Kota Rio. Sebelum menjabat sebagai presiden, Bolsonaro merupakan wakil rakyat dari Kota Rio selama hampir 30 tahun.