REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gelaran PBSI Home Tournament sektor ganda putra telah usai digelar. Ajang ini sekaligus menjadi uji coba penerapan turnamen dengan protokol Covid-19.
Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto mengatakan ada teknis penyelenggaraan yang harus diperbaiki diantaranya face shield untuk wasit dan petugas lapangan.
"Dari teknis pelaksanaan, masih ada kelemahan-kelemahan, misalnya penggunaan face shield. Ternyata tidak mudah untuk petugas dalam mencermati kondisi lapangan dengan baik. Untuk wasit dan hakim servis juga, karena memang tidak nyaman menggunakan face shield dalam waktu yang cukup lama," kata Budiharto.
"Kami akan carikan lagi model face shield yang lebih applicable dan lebih nyaman dipakai," tambah Budiharto, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (26/6).
Selain masalah teknis pertandingan di atas, penampilan para atlet di PBSI Home Tournament bisa dijadikan bahan penilaian dan evaluasi bagi pelatih untuk mengetahui kondisi dan kesiapan atlet, baik secara fisik, teknik maupun strategi permainan.
"Pelatih bisa melihat ada pasangan yang stabil, ada juga yang bagus di awal lalu mulai menurun. Ini bisa jadi masukan untuk pelatih dalam menyiapkan atlet menuju turnamen," jelas Budiharto.
"Saya ngobrol sama anak-anak, mereka merasakan banyak manfaat dari turnamen ini. Awalnya mereka membayangkan home tournament itu seperti tanding di sela latihan. Mereka merasa surprise dibikin atmosfer yang menarik dan dapat feel seperti di turnamen resmi," lanjutnya.
PBSI Home Tournament masih akan bergulir selama empat pekan ke depan. Setelah tim ganda putra, pertarungan selanjutnya akan menampilkan tim ganda campuran pada Rabu-Kamis, 1-3 Juli 2020. Budiharto berharap ke depannya, penayangan turnamen ini dapat lebih mudah diakses oleh para pecinta bulutangkis.
"Untuk penonton bulutangkis, turnamen ini bisa jadi penyegaran walaupun dalam penyiarannya masih sangat terbatas. Mudah-mudahan ke depannya bisa lebih baik, lebih mudah diakses," kata Budiharto.