Jumat 26 Jun 2020 17:15 WIB

Tiga Tambahan Kasus Covid-19 di Banyumas Masih Satu Keluarga

Hingga saat ini tercatat 76 warga di Kabupaten Banyumas positif Covid-19.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas medis menangani pasien diduga terjangkit corona (ilustrasi).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Petugas medis menangani pasien diduga terjangkit corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Menjelang penerapan new normal di Kabupaten Banyumas, jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid 19, masih terus bertambah. Pertambahan pasien ini, berasal dari satu keluarga di Desa Sokaraja Kulon Kecamatan Sokaraja.

''Di keluarga ini, ada tiga orang yang positif Covid 19,'' jelas Bupati Achmad Husein, Jumat (26/6).

Dengan adanya tambahan  tiga pasien ini, Husein menyebutkan, hingga saat ini tercatat 76 warga di Kabupaten Banyumas yang positif Covid 19. Dari jumlah itu, sebanyak  64 pasien sembuh sudah dinyatakan sembuh, empat pasien positif Covid 19 yang meninggal dunia, dan delapan pasien yang masih dirawat.

Adanya kasus terkonfirmasi positif di Desa Sokaraja Kulon ini, berasal dari adanya pasien positif berjenis kelamin laki-laki. Dari temuan ini, kemudian dilakukan tracing terhadap keluarganya.

Dari hasil rapid test, ada tiga orang yang kemudian diketahui reaktif sehingga dilanjutkan dengan test swab. Ternyata, dari tes swab ini juga diketahui hasilnya positif.

''Ketiga pasien positif ini, terdiri dari istrinya, anaknya yang berusia 14 tahun, dan adik pasien laki-laki yang tinggal di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor,'' kata Husein.

Dengan temuan ini, Husein menyatakan, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Banyumas telah memperluas tracing pada lingkungan tempat tinggal keluarga tersebut. ''Prinsipnya kita akan melakukan pencegahan semaksimal mungkin. Kita tracing dengan sungguh-sungguh lingkungan di sekitarnya, agar kasusnya tidak terus menyebar,'' katanya.

Untuk sementara ini, Bupati menyatakan, petugas dari Dinas Kesehatan telah melakukan tes swab terhadap  10 orang terdekat di sekitar keluarga tersebut. Terutama pada warga yang sering berinteraksi dengan mereka.

Dia menyebutkan, dengan adanya temuan terakhir ini, maka wilayah Sokaraja Kulon menjadi klaster baru yang harus diwaspadai. Termasuk juga lain seperti klaster di Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat dan klaster Kelurahan Bancarkembar, Purwokerto Utara.

Sedangkan untuk kluster Gowa yang sebagian besar tinggal di wilayah Kelurahan Kober, menurutnya sudah tidak ada perkembangan. Dari 36 orang pasien dari kluster ini yang sebelumnya dipastikan positif, seluruhnya sudah sembuh,'' jelasnya.

Terkait kondisi yang berkembang sekarang ini, Husein tetap meminta agar warga berhati-hati dan secara disiplin menerapkan protokol kesehatan. Terlebih, belakangan cukup menonjol kasus-kasus positif yang tidak menunjukan gejala atau OTG (Orang Tanpa Gejala). ''Meski beberapa pembatasan mulai dibuka, warga harus tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Kenakan masker, rajin cuci tangan, dan jauhi kerumunan,'' katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement