Jumat 26 Jun 2020 18:07 WIB

Gangguan Indra Perasa dan Penciuman Jadi Indikator Covid-19?

Gejala hilangnya fungsi indra perasa dan penciuman muncul pada pasien Covid-19.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Reiny Dwinanda
Tes swab Covid-19. Peneliti menyebut terkait kehilangan mengecap rasa dan bau mestinya lebih menonjol dalam proses skrining Covid-19.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Tes swab Covid-19. Peneliti menyebut terkait kehilangan mengecap rasa dan bau mestinya lebih menonjol dalam proses skrining Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi menemukan bahwa lebih dari setengah pasien Covid-19 melaporkan penurunan fungsi indra perasa saat mereka sakit. Sekitar 41,7 persen lainnya merasa penurunan fungsi penciuman, sementara 40 persen mengalami kehilangan kemampuan mengecap maupun mencium bau.

Gangguan berupa hidung tersumbat hanya sekitar 7,8 persen. Sementara para ilmuwan telah mengonfirmasi bahwa kehilangan kemampuan mengecap dan mencium aroma adalah salah satu gejala utama Covid-19. Diterbitkan di JAMA Network, para peneliti dari Humanitas Clinical and Research Center di Milan, Italia, menganalisis 204 pasien yang didiagnosis dengan virus corona.

Baca Juga

Sekitar 55,4 persen melaporkan penurunan indra perasa, sementara 41,7 persen memiliki indra penciuman yang berkurang. Kasus ini lebih banyak terjadi pada wanita sebanyak, 40,2 persen melaporkan pengurangan kedua indra. Namun, hanya 7,8 persen dari kasus melaporkan hidung tersumbat atau pilek, suatu gejala yang tidak biasa dari Covid-19.

Gejala-gejala ini lebih sering terjadi daripada semua gejala utama lainnya, kecuali batuk. Mereka juga menemukan bahwa kehilangan kemampuan mencium bau dan mengenali rasa di lidah lebih lazim pada wanita.