Jumat 26 Jun 2020 19:02 WIB

Kabupaten Ngawi Catat 249 Kasus Demam Berdarah

Kasus demam berdarah di Ngawi dicatat selama Januari hingga Mei 2020

Red: Nur Aini
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis, ilustrasi
Foto: Antara/Syifa Yulinas
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mencatat 249 kasus demam berdarah (DB) selama Januari hingga Mei 2020 yang terjadi di wilayah setempat.

"Dari jumlah 249 kasus demam berdarah tersebut, tiga orang di antaranya meninggal dunia," ujar Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Ngawi Djaswadi di Ngawi, Jumat (26/6).

Baca Juga

Menurut dia, jumlah kasus demam berdarah tersebut menurun drastis dibandingkan periode yang sama pada 2019. Di mana selama lima bulan pertama tahun lalu terdapat 1.236 kasus DB dengan tiga kasus kematian.

Meski saat ini pandemi Covid-19 sedang berlangsung, tetapi warga tidak boleh melupakan bahayanya penyakit demam berdarah. Jumlah kasus pada tahun ini jauh di bawah tahun 2019, tetapi secara persentase angka kematiannya lebih tinggi.

Pihaknya mengaku belum mengetahui penyebab kenaikan persentase kematian kasus DB tahun ini. Djaswadi hanya menyebut pasien meninggal biasanya karena terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan dan puskesmas terlambat merujuk ke rumah sakit.

Ia mengatakan, selama ini sejumlah warga memilih memberikan obat penurun panas dari apotek saat mendapati anggota keluarganya mengalami gejala demam. Padahal, demam pada kasus DB memang turun, tapi penyakitnya tidak hilang.

"Kebanyakanebanyakan saat dibawa ke fasilitas kesehatan trombositnya juga sudah dalam kondisi darurat. Sehingga tubuhnya semakin drop," ujarnya.

Dia mengatakan, pandemi Covid-19 saat ini memang menjadi fokus utama bidang kesehatan. Meski demikian, pihaknya meminta warga tidak mengabaikan potensi kasus DB.

"Warga diimbau untuk rajin terapkan perlaku hidup bersih dan sehat, rutin menguras bak kamar mandi, serta melakukan upaya pencegahan seperti fogging, dan 3M lainnya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement