Jumat 26 Jun 2020 19:08 WIB

Kemenhub: KRL Yogya-Solo akan Segera Beroperasi

Pengoperasian KRL Yogya-Solo akan dilakukan secara bertahap.

Red: Nur Aini
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) mengunjungi Stasiun Klaten, Jawa Tengah, Jumat (26/6/2020). Selain mengecek sarana dan prasarana stasiun serta penerapan protokol kesehatan pada stasiun tersebut, Budi Karya Sumadi juga meninjau pembangunan jalur KRL Jogja-Solo. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/wsj.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri) mengunjungi Stasiun Klaten, Jawa Tengah, Jumat (26/6/2020). Selain mengecek sarana dan prasarana stasiun serta penerapan protokol kesehatan pada stasiun tersebut, Budi Karya Sumadi juga meninjau pembangunan jalur KRL Jogja-Solo. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/wsj.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan kereta rel listrik (KRL) relasi Solo-Yogya segera beroperasi seiring dengan pembangunan elektrifikasi yang hampir selesai dilakukan.

"Kami sedang membangun elektrifikasi dari Yogya ke Solo. Secara bertahap akan kami operasikan," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri di Solo, Jumat (26/6).

Baca Juga

Ia mengatakan pembangunan infrastruktur untuk KRL sendiri sudah dimulai sejak tahun lalu. Rencananya, pengoperasian KRL akan dilakukan secara bertahap.

"Mungkin Yogya-Klaten dulu awal Oktober, kemudian akhir tahun Yogya-Solo," katanya.

Ia mengatakan nantinya KRL tersebut akan menggantikan KA Prambanan Ekspres (Prameks) yang selama ini melayani rute Solo-Yogyakarta. Meski demikian, untuk kapasitas angkut KRL ini nanti akan lebih tinggi dibandingkan KA Prameks.

"Ada 10 'train set' (rangkaian kereta) yang disiapkan, saat ini kereta sedang di INKA. Yang pasti KRL ini lebih efisien, ramah lingkungan, dan kapasitasnya lebih tinggi," katanya.

Mengenai tarif, kata dia, kemungkinan akan sama dengan Prameks mengingat KRL bersifat menggantikan Prameks.

"Tarif dan fasilitas sementara ini masih sama dengan Prameks, karena ini sifatnya menggantikan Prameks. Ini kan uji coba dulu sampai akhir tahun," katanya.

Sementara itu, untuk kereta yang saat ini masih dioperasikan sebagai KA Prameks nantinya akan digunakan untuk melayani rute lain.

"Kebutuhan kami masih banyak, termasuk untuk KA Bandara kami masih butuh juga," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement