Jumat 26 Jun 2020 22:21 WIB

Bea Cukai Copot Oknum Pejabat yang Diduga Pakai Narkoba

Bea Cukai dan Kemenkeu tegaskan zero tolerance terhadap penggunaan narkoba

Bea Cukai melakukan penindakan atas penyelundupan narkoba. Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga DJBC, Syarif Hidayat  menyatakan Bea Cukai di bawah Kementerian Keuangan menerapkan zero tolerance terhadap penyalahgunaan narkoba.
Foto: bea cukai
Bea Cukai melakukan penindakan atas penyelundupan narkoba. Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga DJBC, Syarif Hidayat menyatakan Bea Cukai di bawah Kementerian Keuangan menerapkan zero tolerance terhadap penyalahgunaan narkoba.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bea Cukai saat ini tengah memproses pencopotan AP, seorang pejabatnya yang diamankan oleh pihak Kepolisian baru - baru ini karena diduga terkait kasus narkoba. Sebagaimana diberitakan, AP termasuk salah satu dari 11 orang yang diamankan oleh pihak Kepolisian di sebuah pulau di wilayah Kepulauan Seribu terkait dugaan penyalahgunaan narkoba (21/6).

Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga DJBC, Syarif Hidayat membenarkan bahwa saat ini Bea Cukai tengah memproses pencopotan yang bersangkutan untuk mendukung kelancaran proses pemeriksaan yang tengah dilakukan pihak Kepolisian.

Dirinya menyatakan bahwa meskipun pihaknya menjunjung tinggi azas praduga tak bersalah namun untuk menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan untuk mendukung kelancaran proses pemeriksaan tersebut, saat ini Bea Cukai tengah memproses pencopotan jabatan AP sebagai Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea Cukai Tanjung Priok. 

Syarif menambahkan bahwa Bea Cukai di bawah Kementerian Keuangan menerapkan zero tolerance terhadap penyalahgunaan narkoba. Bea Cukai juga akan mengambil langkah kooperatif dalam mendukung pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian. 

“Kementerian Keuangan dan Bea Cukai secara tegas menerapkan zero tolerance terhadap penyalahgunaan narkoba. Kami juga akan mengambil langkah kooperatif dalam pemeriksaan ini,” pungkas Syarif.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement