Jumat 26 Jun 2020 22:38 WIB

Resepsi Pernikahan di Sukabumi akan Dibolehkan dengan Syarat

Resepsi pernikahan di Sukabumi rencananya dibolehkan awal Juli 2020.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Forum Aspirasi Pengusaha Pernikahan menggelar simulasi akad dan resepsi pernikahan. Ilustrasi
Foto: istimewa
Forum Aspirasi Pengusaha Pernikahan menggelar simulasi akad dan resepsi pernikahan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Proses resepsi pernikahan di Kota Sukabumi rencananya dibolehkan pada awal Juli 2020 dengan syarat tertentu. Khususnya jika kasus Covid-19 terus melandai hingga akhir Juni 2020 mendatang

''Sektor jasa akan dibuka lebih dahulu contohnya resepsi pernikahan syaratnya jika sampai bulan Juni kasus Covid-19 melandai dan tidak ada kejadian luar biasa,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Jumat (26/6). Jika pun dibolehkan dengan syarat 50 persen dari kapasitas ruangan atau gedung.

Selain itu lanut Fahmi, pelaksanaanya harus memperhatikan protokol kesehatan yang maksimal. Di antaranya menggunakan masker, menjaga jarak, dan menyediakan sarana tempat cuci tangan.

Sebelumnya wali kota juga melakukan audiensi dengan Asosiasi Pengusaha Dekorasi Indonesia (ASPEDI) Kota Sukabumi dan komunitas lainnya yang bergerak dalam pernikahan pada Selasa 16 Juni 2020 lalu. Pada forum itu Aspedi menampilkan video simulasi pernikahan di masa pandemi Covid-19 dengan protokol kesehatan.

Dalam kegiatan tersebut disampaikan pula rencana resepsi diperbolehkan di awal Juli 2020 dengan syarat kasus Covid-19 terus melandai hingga akhir Juni.

''Sehingga butuh kedisiplinan warga untuk tetap menjaga protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak,'' cetus wali kota.

Di samping resepsi pernikahan ungkap Fahmi, toko nonbahan pokok penting akan dilonggarkan. Di mana jam tutup operasional akan dilonggarkan hingga pukul 18.00 WIB atau 20.00 WIB.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement