Sabtu 27 Jun 2020 06:50 WIB

Pesan Anak Meninggal karena Covid-19, "Aku Memaafkanmu Ma"

Gadis 13 tahun itu tertular Covid-19 dari ibunya yang merupakan perawat

Rep: Mabruroh/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Virus Corona. Virus corona merenggut nyawa gadis 13 tahun di Arab Saudi.
Foto: MgIT03
Ilustrasi Virus Corona. Virus corona merenggut nyawa gadis 13 tahun di Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- "Aku memaafkanmu, Mama", itulah kata-kata terakhir yang diucapkan seorang anak di Arab Saudi yang meninggal karena Covid-19. Gadis berusia 13 tahun itu tertular virus dari ibunya yang merupakan perawat di salah satu pusat karantina Al-Ahsa.

Radhiyya Al-Hamoud, ibu dari gadis itu menceritakan kemuliaan hati anaknya. Setiap ia pulang bertugas dan kelelahan, anak gadisnya itu akan memberikan pijatan pada kakinya. 

Baca Juga

Radhiyya Al-Hamoud kini menyesali itu. Ia pun berulang kali meminta maaf dan ampunan dari putrinya, Massoumah.

“Saya memintanya untuk memaafkan saya karena saya adalah penyebab dia terjangkit penyakit ini," kata Al-Hamoud dilansir dari Arab News, Sabtu (27/6).

Al-Hamoud kini telah kehilangan malaikat kecilnya. "Kupu-kupu keluarga" yang selalu menyinari dan memberikan kehangatan serta menebarkan kebaikan.

"Dan saat-saat terakhir perpisahan adalah yang paling menyakitkan dan menghancurkan," ujar Al-Hamoud.

Massoumah, seorang anak yang jarang mengeluh. Ketika kesakitan, dia justru akan meminta ibunya untuk beristirahat dan tidur. Ia menahan kesakitan dengan kondisinya yang semakin buruk akibat virus.

Saat mengucapkan perpisahan dengan anaknya, Al-Hamoud mengaku seolah jiwanya telah padam hari itu. Putrinya meninggal dunia pada 15 Juni 2020 lalu.

Habib Al-Biladi, Ayah Massoumah, mengatakan bahwa putrinya meninggal untuk negaranya. Ketika karantina rumah dimulai pada pertengahan Maret, istrinya adalah salah satu yang pertama secara sukarela menjadi relawan di pusat karantina di Al-Ahsa.

Bukan hanya putrinya, lanjut Al-Biladi, dirinya dan kedua putranya yang lain juga terinfeksi. Satu keluarga itu kemudian di karantina di hotel di Al-Ahsa.

Suhu putrinya melonjak beberapa hari kemudian dan dibawa ke beberapa klinik, di mana dia diberikan antipiretik, obat penurun demam, tetapi demamnya terus berlangsung selama dua hari.

“Kami juga membawanya ke Rumah Sakit Anak, dan ia menjadi lebih stabil, jadi kami akan membawanya pulang, tetapi rumah sakit menyarankan untuk tetap di sana agar dapat dipantau kesehatannya. Segalanya mulai berubah dengan cepat sampai dia mengalami gagal ginjal, dan kemudian fungsi vital di tubuhnya dihentikan, jadi dia dipasang ventilator," cerita Al-Biladi.

Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa warga negaranya belum benar-benar mematuhi langkah-langkah pencegahan Covid-19. Ada yang secara terbuka masih berjabatan tangan hingga dinyatakan positif Covid-19. Lalu ia, menularkan kepada 16 anggota keluarganya, termasuk orang tuanya. Ayahnya, yang menderita penyakit jantung, meninggal pascatertular virus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement