Sabtu 27 Jun 2020 12:47 WIB

Microsoft Tutup Toko Ritel di Seluruh Dunia

Penutupan toko Microsoft akan memunculkan biaya pra-pajak sekitar 450 juta dolar AS.

Red: Nidia Zuraya
Microsoft
Foto: EPA
Microsoft

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raksasa teknologi Microsoft menutup seluruh toko ritel fisiknya di seluruh dunia. Selanjutnya Microsoft akan fokus pada pelayanan dan penjualan melalui platform digital setelah mempertimbangkan pengalaman selama pandemi Covid-19.

"Tenaga penjualan ritel Microsoft akan terus melayani pelanggan dari fasilitas perusahaan dan secara jarak jauh menyediakan penjualan, pelatihan, dan dukungan," kata Microsoft dalam pernyataan resmi, dikutip Sabtu (27/6).

Baca Juga

Microsoft akan terus berinvestasi di etalase digitalnya di Microsoft.com, dan toko-toko di Xbox dan Windows, menjangkau lebih dari 1,2 miliar orang setiap bulan di 190 pasar. Perusahaan ini juga akan menata kembali ruang yang melayani semua pelanggan, termasuk mengoperasikan Pusat Pengalaman Microsoft di London, NYC, Sydney, dan lokasi kampus Redmond.

Penutupan lokasi fisik Microsoft Store akan memunculkan biaya pra-pajak sekitar 450 juta dolar AS, atau 0,05 dolar per saham, yang akan dicatat dalam kuartal saat ini yang berakhir 30 Juni 2020. Biaya tersebut terutama meliputi penghapusan dan penurunan nilai aset.