Sabtu 27 Jun 2020 14:33 WIB

Usaha Menyambung Kehidupan Pengungsi Rohingya di Aceh

ACT mengirimkan bantuan kemanusiaan ke warga Rohingya yang kini berada di Aceh Utara

Red: Gita Amanda
Suasana ketika evakuasi pengungsi Rohingya di Aceh Utara.
Foto: ACT
Suasana ketika evakuasi pengungsi Rohingya di Aceh Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH UTARA -- Dua hari lalu, atau Rabu (24/6) lalu, sebuah kapal terombang-ambing di perairan Aceh Utara. Kapal itu memuat 94 warga Rohingya, Myanmar dengan rincian 15 orang adalah laki-laki dewasa, 49 perempuan dewasa, dan 30 orang anak-anak. Sampainya mereka di lautan Nusantara bukan tanpa sebab, konflik kemanusiaan yang menimpa mereka menjadi alasan pelayaran tersebut.

Saat ini, 94 Muslim Rohingya itu ditampung di bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe, Gampong Kuala Lancok, Kecamatan Stamtalira Bayu, Aceh Utara. Mereka ditampung sementara dan menjalani tes cepat Covid-19 untuk memastikan kondisi kesehatan mereka di tengah pandemi sekarang ini. Kebutuhan makan mereka pun dipenuhi.

Baca Juga

Aksi Cepat Tanggap (ACT), pada Kamis (25/6) malam kemarin, telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke warga Rohingya yang kini berada di Aceh Utara. Hidayatullah dari tim Program ACT Lhokseumawe mengatakan, bantuan tersebut berupa makanan siap saji, air mineral, beras serta perlengkapan anak-anak. “Pengiriman bantuan dilakukan oleh tim ACT serta Masyarakat Relawan Indonesia, kami juga melakukan pembersihan tempat yang dijadikan penampungan,” jelas Hidayatullah, Jumat (26/6).

Ia menambahkan, pada Jumat (26/6), lokasi penampungan pengungsi Rohingya telah diisolasi total oleh pemerintah setempat. Tujuannya untuk memutus rantai penyabaran Covid-19. Pasalnya, perjalanan pengungsi Rohingya cukup panjang dan dikhawatirkan telah terinfeksi virus corona.