Sabtu 27 Jun 2020 22:13 WIB

Tren Pembelian Makanan di Shopee Melonjak Saat Pandemi

Shopee mencatat permintaan makanan segar tumbuh 11 kali pada April.

Belanja Online. Ilustrasi
Foto: Istimewa
Belanja Online. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform belanja online Shopee mengumumkan kenaikan belanja online produk makanan sebesar empat kali lipat dalam beberapa bulan belakangan ini. Direktur Shopee Indonesia, Handhika Jahja mengatakan ada tren penyesuaian belanja sejak diberlakukannya physical distancing.

"Pembelian makanan dan bahan makanan, khususnya, kini dilakukan secara online karena konsumen menemukan kenyamanan tersendiri untuk melengkapi kebutuhannya melalui e-commerce," kata Handhika.

Baca Juga

Shopee, yang selama ini terkenal dengan diskon kilat untuk produk fesyen dan perangkat elektronik, melihat tren pengguna mereka membeli produk makanan secara berulang dalam satu bulan. Aktivitas belanja makanan secara online di platform tersebut terjadi sepanjang waktu, puncaknya pada hari Senin, Selasa dan Jumat.

Produk-produk yang dibeli secara online merupakan bahan makanan yang biasa ditemui di toko fisik, seperti beras, kecap asin, gula, kopi instan dan daging potong.

Shopee mencatat permintaan makanan segar tumbuh 11 kali pada April. Tren tersebut berbeda pada Maret, permintaan makanan kaleng cenderung tinggi, naik tujuh kali lipat, ketika masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas di luar rumah.

Platform tersebut juga menemukan aktivitas belanja makanan pengguna laki-laki naik hingga enam kali lipat dibandingkan 2019. Mereka antara lain membeli bahan makanan pokok, makanan instan, makanan segar dan makanan beku.

Penjual makanan di platform itu dalam beberapa bulan terakhir memanfaatkan Shopee Live untuk mempromosikan produk. Menurut Shopee, fitur live streaming tersebut mendorong penjualan hingga rata-rata 3,5 kali lipat.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement