REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi BUMD PT Migas Hulu Jabar (MUJ) yang kembali menjadi pionir optimalisasi manfaat dari Partispasi Interest (PI) untuk mendukung efisiensi di sektor hulu migas.
Keberhasilan MUJ melakukan ekspansi usaha di luar Jawa Barat di tengah kondisi pandemi Covid-19 merupakan langkah besar dalam mengukuhkan usaha di sektor ketenagalistrikan. Terutama layanan ketenagalistrikan yang andal bagi industri migas.
"Setelah tiga bulan kegiatan BUMD banyak terhenti, alhamdulillah ada berita baik MUJ punya proyek di Kalimantan. Kami dorong BUMD agar proaktif bergerak membangkitkan ekonomi di Indonesia dan Jabar," ujar Emil.
MUJ merupakan perseroan daerah yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. MUJ menjadi pionir dalam implementasi pengalihanPartisipasi Interest (PI) 10 persen bagi BUMD daerah penghasil migas, sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No.37 Tahun 2016.
Manager Pertamina EP Asset 5 Surface Facilities, Robi Yasin, merasa senang atas keberhasilan layanan yang menjadikan Lapangan Tanjung, Kalimantan Selatan sebagai lapangan pertama yang mengimplementasikan Layanan Super Ultima II di industri migas. "Layanan ini disebut-sebut merupakan solusi terhadap kebutuhan ketenagalistrikan berkualitas, efisien, dan terjangkau ketersediannya," kata Robi.
BUMD Jawa Barat PT Migas Hulu Jabar (MUJ) bersama mitra strategis PT Pilar Bahtera Energi (PBE) berkolaborasi dengan perusahaan PT PLN (Persero) memberikan layanan ketenagalistrikan untuk operasional industri sektor hulu migas milik Pertamina EP Asset 5, di Tabalong, Kalimantan Selatan.