REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Olahraga Fiorentina Daniele Prade meniali keputusan wasit tidak adil sehingga menyebabkan kekalahan mereka saat menghadapi Lazio dalam lanjutan Serie A, Ahad (28/6) dini hari WIB. Fiorentina takluk 1-2 pada laga di Stadion Olimpico, Roma.
Itu menjadi kekalahan pahit bagi La Viola. Sempat memimpin lebih dulu lewat gol Franck Ribery pada menit ke-25, namun pertahanan Fiorentina tumbang oleh penalti Ciro Immobile dan gol Luis Alberto.
"Kami merasa pahit. Siapa yang bisa tidur setelah itu? Para pemain memberikan performa yang luar biasa, kami pantas menang, karena hasil imbang pun akan ketat," kata Prade kepada DAZN, dikutip dari Football Italia, Ahad (28/6).
Ia menilai sejumlah insiden dalam pertandingan yang tak diputuskan secara tepat menentukan hasil akhir. Ia menilai bek Lazio, Bastos, seharusnya diusir pada babak pertama. Penalti untuk timnya pun diragukan karena Felipe Caicedo diduga diving.
"Seharusnya ada penalti untuk Franck Ribery," ucapnya.
Prade megatakan semua pertadingan itu sulit, tapi akan sangat membuat depresi jika berada di posisi yang tidak seharusnya. Selain itu, kata dia, insiden paling kontroversial juga paling menentukan, karena Caicedo tampaknya jatuh dengan sangat mudah bahkan sebelum melakukan kontak dengan kiper Fiorentina Bartlomiej Dragowski. Ia menilai Caicedo pintar, karena jatuh bahkan sebelum Dragowski menyentuhnya.
"Mengecewakan melihat kejadian seperti itu terbukti sangat menentukan hasilnya. Mengecewakan. Sebagai pelatih, sebagai pemain sepak bola selama bertahun-tahun, Anda setidaknya harus menggunakan VAR dan melihatnya lagi," tegasnya.