Ahad 28 Jun 2020 11:17 WIB

600 Prajurit Yonif Raider Dikirim Jaga Perbatasan Papua

Prajurit TNI penugasan di Kabupaten Keerom yang berbatasan dengan Papua Nugini.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen Irwansyah di Mabesad, Kamis (26/6).
Foto: Dispenad
Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen Irwansyah di Mabesad, Kamis (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebanyak 600 personel Satgas Yonif Raider 100/Prajurit Setia (PS) mendapat penugasan untuk mengamankan wilayah perbatasan negara Indonesia-Papua Nugini (PNG) tahun anggaran 2020. Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen Irwansyah, mengatakan, pemberangkatan Satgas Yonif Raider 100/PS menuju daerah penugasan di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua dari Pelabuhan Belawan menggunakan KRI Banjarmasin-592 yang merupakan kapal perang jenis landing platform dock (LPD) yang berada di bawah Kolinlamil TNI AL.

Irwansyah berpesan kepada personel Satgas Yonif Raider 100/PS untuk menjaga dengan segenap hati dan jiwa raga kepercayaan yang telah diberikan bangsa dan negara. "Ini merupakan kehormatan dan kebanggaan, dengan harapan mampu mengemban tugas mulia, demi keutuhan dan kedaulatan NKRI," ujarnya saat pemberangkatan Satgas Yonif Raider 100/PS, di Dermaga Pelabuhan Belawan, Medan, Provinsi Sumatra Utara, Sabtu (28/6).

Irwansyah juga meminta kepada personel untuk memahami wilayah tugas yang merupakan daerah rawan, baik aksi kelompok bersenjata, pelanggaran lintas batas, penyelundupan maupun pergeseran batas wilayah.

Dikaitkan dengan perkembangan terakhir situasi keamanan di wilayah Papua, khususnya daerah perbatasan, Irwansyah mengakui, masih sering terjadi aksi kelompok bersenjata yang ingin memisahkan dari NKRI.