REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam melaksanakan sholat, terdapat rukun yang wajib dipenuhi umat Muslim saat mendirikannya. Pun demikian, para ulama bersepakat bahwa sholat dianggap tidak sah tanpa membaca Alquran.
Dalam kitab Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid karya Ibnu Rusyd dijelaskan, sholat tidak sah apabila tidak membaca Alquran baik sengaja maupun tidak sengaja. Meski terdapat hadis yang dapat menjadi rujukan sahnya sholat apabila lupa membaca ayat-ayat Alquran.
Ketika ditanyakan tentang hal itu, Rasulullah menjawab: “Bagaimana dengan rukuk dan sujudku?” dijawab oleh orang yang bertanya: “Baik,”. Maka Nabi kembali menjawab: “Tidak apa-apa (lupa membaca Alquran saat sholat),”.
Imam Syafii dalam kitabnya berjudul Al-Umm menjelaskan bahwa para ulama ahli hadis berpendapat bahwa hadis itu merupakan hadis gharib yang dimasukkan oleh Imam Malik dalam al-Muwatha.
Hadis lainnya mengenai hal itu juga dikabarkan oleh Ibnu Abbas, ia berkata: “Dalam beberapa sholat, Rasulullah SAW membaca surat, dan dalam beberapa sholat yang lain beliau diam saja. Maka kami pun ikut membaca dalam sholat di mana beliau membaca, dan kami diam dalam sholat di mana beliau diam,”.
Sedangkan para ulama ahli fikih Kufah berpedoman pada hadis Ibnu Abbas yang menerangkan tidak wajib membaca surat dalam dua rakaat terakhir sholat jahr dan sholat sirri. Pada sholat itu, Rasulullah tidak membaca ayat-ayat Alquran. Namun menurut sebagian mereka, yang wajib dibaca adalah surah Al-Fatihah. Hal ini pun dibenarkan oleh Imam Syafii.