REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Tim rescue pos unit siaga SAR Palopo turun membantu evakuasi warga saat terjadi longsor yang mengakibatkan jalanTrans Sulawesi Palopo-Toraja terputus di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, pada Jumat 26 Juni 2020.
"Kami baru mendapatkan informasi dari media massa bahwa terjadi longsor di jalan poros Palopo-Toraja, dan para rescuer sudah diperintahkan segera menuju ke lokasi kejadian," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar Mustari, Sabtu (27/6).
Dia segera memerintahkan tim rescue Pos Unit Siaga SAR Palopo untuk melakukan proses evakuasi terhadap para warga yang masih bermukim di wilayah sekitar bencana guna mengantisipasi adanya longsor susulan. Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun pihaknya tetap menurunkan tim penyelamat untuk membantu proses evakuasi warga serta langkah antisipasi berulangnya kejadian tersebut yang terjadi pada Jumat (26/6), pukul 16.46 WITA.
Kejadian longsor terjadi sore hari menjelang malam, sehingga tim rescue belum dapat berbuat banyak. Akibatnya, proses evakuasi dilanjutkan pada Sabtu pagi hingga petang.
"Setelah mengevakuasi beberapa warga, dan dikarenakan tidak ada korban jiwa maka rescuer kembali ke Posko, dan dilanjutkan dengan pemantauan," papar Mustari.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan melansir perkembangan terbaru, ada tujuh rumah hancur akibat tanah longsor di Kelurahan Battang Barat. "Ada tujuh rumah yang hancur, lima di antaranya hanyut terbawa longsoran," sebut Kepala BPBD Sulsel Ni'mal Lahamang saat dikonfimasi terkait perkembangan terbaru penanganan bencana tersebut.
Dampak longsor juga membawa serta badan jalan nasional kejurang dan terputus sepanjang kurang lebih 180 meter. Sedangkan kerugian material warga setempat ditaksir senilai Rp 5 miliar. Tidak ada korban jiwa namun pengungsi tercatat 60 orang atau 10 kepala keluarga.