REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Utara masih menyelidiki kasus peluru nyasar yang mengenai bocah berinisia IA (11 tahun) di Pademangan, Jakarta Utara. Hingga kini, polisi telah memeriksa 10 orang saksi.
"Sudah ada 10 orang saksi yang kita periksa," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto saat dikonfirmasi, Sabtu (27/6).
Budhi mengungkapkan, para saksi itu tidak ada yang mendengar suara tembakan senjata api yang menyebabkan sebutir peluru menyasar di punggung korban. Selain itu, saat ini, pihak kepolisian juga masih menunggu hasil uji balistik dari Laboratorium Forensik (Labfor) terkait peluru nyasar tersebut.
"Lagi diperiksa Labfor, cuma hasilnya belum keluar. Kita nggak tahu, kita bukan ahlinya, nanti salah. Kita sudah tahu (pelurunya), tapi hanya perkiraan kita," papar Budhi.
Adapun peristiwa itu terjadi pada Selasa (16/6) malam. Saat itu, korban sedang bermain bersama teman-temannya di dekat rumahnya. Tiba-tiba korban merasa seperti ada yang menepuk punggungnya dari belakang.
"Terus korban kesakitan, setelahnya dibawa ke rumah sakit. Hasilnya ada proyektil peluru,” kata Kapolsek Pademangan Jakarta Utara, Kompol Joko Handono saat dihubungi, Selasa (23/6).
Meski demikian, kata dia, nyawa korban berhasil diselamatkan. Bahkan, kata Joko, saat ini kondisi korban sudah semakin membaik. "Sudah membaik kondisinya,” imbuhnya.