Ahad 28 Jun 2020 15:56 WIB

FBI Temukan Penipuan Berkedok Uji Antibodi Covid-19

Pelaku penipuan gunakan skema tes antibodi untuk mencuri uang dan informasi pribadi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Biro Investigasi Federal (FBI) memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai pengujian tes serologi antibodi Covid-19 palsu (Foto: ilustrasi FBI)
Foto: Reuters
Biro Investigasi Federal (FBI) memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai pengujian tes serologi antibodi Covid-19 palsu (Foto: ilustrasi FBI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki era normal baru, semakin banyak orang yang melakukan tes serologi antibodi Covid-19. Ironisnya, ada banyak oknum yang meluncurkan aksi penipuan berkedok tes antibodi Covid-19.

Biro Investigasi Federal (FBI) memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai pengujian tes serologi antibodi Covid-19 palsu. Jika hendak tes antibodi, kata FBI, pastikan mereka tidak mengambil keringat, air mata, dan identitas Anda.

Baca Juga

Tes serologi Covid-19 atau tes antibodi dapat memeriksa apakah Anda telah mengembangkan antibodi terhadap sindrom pernafasan akut coronavirus (SARS-CoV2). Kehadiran antibodi semacam itu adalah tanda bahwa Anda sudah pernah terpapar virus. Tubuh seseorang membutuhkan waktu untuk membentuk antibodi, sehingga antibodi biasanya tidak bisa dideteksi sejak dini selama infeksi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa memiliki antibodi tidak menunjukkan kekebalan seseorang terhadap virus Covid-19. Hingga kini para peneliti masih mengkaji apakah antibodi dapat mengembangkan kekebalan terhadap virus atau tidak, dan jika ya, berapa lama imunitas itu bertahan.

Namun semua ini tidak menghentikan para oknum dalam menjalankan aksi penipuannya dengan membuat segala macam klaim. FBI mencatat beberapa indikator potensial penipuan dalam tes antibodi seperti dilansir Forbes, Ahad (28/6).

1. Oknum menunjukkan klaim persetujuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA) untuk pengujian antibodi yang tidak dapat diverifikasi.

2. Menyebarkan iklan untuk pengujian antibodi melalui platform media sosial, email, panggilan telepon, online, atau dari sumber yang tidak diminta atau tidak diketahui.

3. Oknum menawarkan tes antibodi COVID-19 secara gratis atau memberikan insentif untuk menjalani pengujian.

4. Menghubungi masyarakat secara langsung melalui telepon, atau email untuk memberi tahu bahwa pemerintah atau pejabat pemerintah mengharuskan Anda untuk melakukan tes antibodi COVID-19.

5. Oknum menjanjikan honor bagi mereka yang bisa mengikuti tes.

Menurut penyelidikan FBI, para penipu menggunakan skema tes serologi untuk mencuri uang dan informasi pribadi. Aksi jahatnya bisa dilakukan melalui pertanyaan wawancara, formulir, atau survei yang dilakukan bahkan sebelum Anda setuju untuk diuji.

"Jadi waspada ketika Anda mendengar sesuatu seperti 'Cobalah tes antibodi kami yang luar biasa. Tapi ngomong-ngomong siapa nama hewan peliharaan pertamamu?' Pertanyaan semacam ini tidak ada kaitannya dengan uji serologi. Anda harus waspada," demikian pernyataan FBI.

FBI juga merekomendasikan agar Anda berkonsultasi dengan dokter langganan sebelum menjalani tes antibodi. Sebab dokter tersebut benar-benar mengenal riwayat medis Anda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement