Ahad 28 Jun 2020 20:00 WIB

Kelola Dana Covid-19, Gubernur Sulbar Minta Diawasi

Pengelolaan dana COVID-19 harus dilakukan sebaik mungkin

Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar
Foto: Twitter
Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU — Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar meminta agar dana COVID-19 dikelola sebaik mungkin untuk tiga program prioritas yakni kesehatan, ekonomi dan sosial.

"Pengelolaan dana COVID-19 harus dilakukan sebaik mungkin dan apapun bentuk dana COVID-19 tersebut itu adalah untuk rakyat. Kita harus siap melaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas kita," kata Ali Baal Masdar, di Mamuju, Sulbar, Ahad (28/6).

Gubernur mengatakan, terdapat tiga item yang menjadi fokus penanganan COVID-19 saat ini, yaitu kesehatan, ekonomi dan sosial.

Hal tersebut lanjut Gubernur, membutuhkan pengawasan dan pendampingan dari Forkompinda dan instansi vertikal di daerah itu.

"Pemerintah Provinsi Sulbar membutuhkan dukungan dari Forkopimda khususnya dari unsur-unsur pengawasan termasuk juga dalam hal ini pembinaan terkait tiga item yang menjadi fokus kita saat ini dalam penanganan COVID-19," ujarnya.

Termasuk pihaknya akan berkoordinasi dengan DPRD dan pihak pemerintah kabupaten. Karena itu diminta jangan berfikir macam-macam, kerjakan sesuai dengan protokol pengadaan barang jasa di COVID-19, sehingga dapat memenuhi subtansi dalam konteks ini adalah penanganan COVID-19.

Sementara, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulbar Darmawel Aswar mengatakan, dari segi pemulihan ekonomi, harus ada peran pemerintah untuk memfasilitasi penyaluran KUR yang tersedia di bank swasta, dan jika perlu dibuatkan MoU atau nota kesepahaman.

Kajati juga menyampaikan bahwa nantinya UMKM yang ada di Sulbar, tidak hanya dibantu oleh dana dari pemerintah provinsi tetapi juga terbantu dari pihak swasta dalam hal ini bank yang ada di Sulbar.

"Jangan main-main dengan dana COVID-19 karena hukumannya sangat berat, dan dalam kasus korupsi masa kadaluarsanya sangat lama. Jangan sampai ketika sudah pensiun dan sakit-sakitan baru diperiksa, karena hal tersebut sangat menyakitkan," tegas Darmawel.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement