REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebanyak 300 kilogram telur ayam bantuan sosial (Bansos) dari Provinsi Jawa Barat (Jabar) dalam kondisi membusuk tersimpan di Balai Rakyat Sukmajaya. Tumpukan telur busuk yang menyebarkan aroma tak sedap itu dimusnahkan Kantor Pos Depok sebagai penanggung jawab penyaluran yang di dampingi Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok dan TNI-Polri di halaman Balai Rakyat Sukmajaya, Kota Depok, Sabtu (27/6).
"Berkenaan dengan paket bansos Provinsi Jabar yang banyak membusuk, dengan ini disampaikan bahwa tanggung jawab distribusi bansos Provinsi Jabar adalah lembaga yang secara resmi ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Jabar dalam hal ini Kantor Pos," ujar Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (28/6).
Dengan demikian, lanjut Dadang, Kantor Pos yang bertanggung jawab terhadap pendistribusian Bansos Provinsi Jawa Barat (Jabar) hingga ke penerima manfaat sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan. Akan tetapi jika ditemukan kendala dengan data penerima, Kantor Pos dapat juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok.
"Ke depannya kami siap membantu pendistribusian bansos. Dapat berkoordinasi dengan kami untuk pendataan peneriman bansos," pungkas Dadang.
Seperti diberitakan, ada sebanyak 300 kilogram telur membusuk di tempat penyimpanan di Balai Rakyat Sukmajaya. Telur banso Pemprov Jabar tersebut sudah dimusnahkan dengan cara dikubur di dalam lubang sedalam satu meter. Pemusnahan juga atas perintah Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.