Ahad 28 Jun 2020 21:22 WIB

Jumlah Pasien Sembuh Covid-19 di DKI Naik 225 Orang

Masyarakat di wilayah DKI Jakarta diminta tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Warga mengayuh sepedanya saat melintas di kawasan bundarah Hotel Indonesia Jakarta, Ahad (28/6). Pemprov DKI menyampaikan sampai dengan Ahad (28/6) pasien sembuh dari paparan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) naik 255 orang.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warga mengayuh sepedanya saat melintas di kawasan bundarah Hotel Indonesia Jakarta, Ahad (28/6). Pemprov DKI menyampaikan sampai dengan Ahad (28/6) pasien sembuh dari paparan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) naik 255 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemprov DKI menyampaikan sampai dengan Ahad (28/6) pasien sembuh dari paparan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) naik 255 orang. Sementara, kasus positif meningkat 132 orang dan korban meninggal naik tiga orang.

Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, pada Ahad, untuk pasien sembuh Covid-19 tercatat 5.865 orang (hari sebelumnya 5.610 orang), kasus positif sebanyak 10.985 orang (hari sebelumnya 10.853 orang), adapun yang meninggal dunia 635 orang (sebelumnya 632 orang). Sementara itu, 1.322 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 1.355 orang) dan 3.163 orang melakukan self isolation di rumah (sebelumnya 3.256 orang).

Baca Juga

"Sedangkan, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 26.534 orang (sebelumnya 26.342 orang) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 17.574 orang (sebelumnya 17.481 orang)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani di Balai Kota Jakarta, Ahad.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 27 Juni 2020 sudah ada 289.922 sampel (sebelumnya 283.137 sampel) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Virus Corona (Covid-19) di lima wilayah DKI Jakarta.

Untuk tes PCR pada 27 Juni 2020, dilakukan pada 3.952 orang. Sebanyak 3.091 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru (yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian rapid test) dengan hasil 132 positif dan 2.959 negatif.

Dalam meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode tes cepat dan Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) Pemprov DKI membangun Laboratorium Satelit Covid-19 yang berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu dan RSUD Duren Sawit sejak 9 April 2020. Dan saat ini jejaringnya ada sebanyak 41 laboratorium pemeriksa Covid-19.

Pemeriksaan masif secara selektif termasuk dengan tes cepat (rapid test), terus dilakukan di daerah Kelurahan terpilih yang dikaji secara epidemologis dan menurut kepadatan penduduk. Sasaran ditujukan kepada warga lansia, warga dengan kasus penyakit tertentu dan juga pada ibu hamil.

"Total sebanyak 230.795 orang (hari sebelumnya 227.323 orang) telah menjalani rapid test, persentase positif Covid-19 sebesar empat persen, dengan rincian 8.074 orang (hari sebelumnya 7.952 orang) dinyatakan reaktif Covid-19 dan 222.721 orang (hari sebelumnya 219.371 orang) dinyatakan non-reaktif," tuturnya.

Untuk kasus positif, tambah Dwi, ditindaklanjuti dengan uji usap (swab test) secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.

"Kami imbau pula bagi seluruh masyarakat untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak antarorang minimal 1,5 meter sampai 2 meter," ucapnya menambahkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement