Ahad 28 Jun 2020 21:24 WIB

Infeksi Virus Corona di Seluruh Dunia Tembus 10 Juta Kasus

Infeksi virus corona telah melebihi jumlah penyakit influenza setiap tahun.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Seorang pasien didorong melewati warga yang mengantre untuk menunggu tes di klinik, Beijing, Cina, Senin (15/6). Ibukota Cina bersiap-siap untuk gelombang kedua virus Corona setelah lebih dari 100 kasus baru dilaporkan baru-baru ini di kota yang belum pernah melihat kasus penularan lokal dalam lebih dari sebulan
Foto: AP/Ng Han Guan
Seorang pasien didorong melewati warga yang mengantre untuk menunggu tes di klinik, Beijing, Cina, Senin (15/6). Ibukota Cina bersiap-siap untuk gelombang kedua virus Corona setelah lebih dari 100 kasus baru dilaporkan baru-baru ini di kota yang belum pernah melihat kasus penularan lokal dalam lebih dari sebulan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kasus virus corona di seluruh dunia kini melebihi 10 juta pada Ahad (28/6). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, angka tersebut sekitar dua kali lipat jumlah penyakit influenza parah yang dicatat setiap tahun.

Berdasarkan laporan Reuters, Amerika Utara, Amerika Latin, dan Eropa masing-masing menyumbang sekitar 25 persen kasus. Sementara, laporan dari perhitungan pemerintah, Asia dan Timur Tengah masing-masing memiliki sekitar 11 persen dan 9 persen. 

Baca Juga

Sejauh ini, ada lebih dari 497.000 kematian terkait dengan Covid-19. Jumlah tersebut diperkirakan sama dengan jumlah kematian akibat influenza yang dilaporkan setiap tahun.

Kasus pertama dari virus corona baru dikonfirmasi pada 10 Januari di Wuhan di China. Setelah itu infeksi dan kematian melonjak di Eropa, lalu Amerika Serikat, dan kemudian Rusia.

Pandemi kini telah memasuki fase baru, dengan India dan Brasil menghadapi lebih dari 10.000 kasus per hari. Kedua negara menyumbang lebih dari sepertiga dari semua kasus baru dalam seminggu terakhir. 

Brasil melaporkan 54.700 kasus baru pada 19 Juni. Beberapa peneliti mengatakan, jumlah kematian di Amerika Latin bisa meningkat menjadi lebih dari 380.000 pada Oktober, dari sekitar 100.000 pekan ini. Jumlah kasus terus meningkat pada tingkat antara 1-2 persen  per hari dalam seminggu terakhir, turun dari tingkat di atas 10 persen pada Maret.

Negara-negara termasuk China, Selandia Baru, dan Australia telah mengalami wabah baru dalam sebulan terakhir, meskipun sebagian besar bukan karena transmisi lokal. Sedangkan Beijing, melaporkan ratusan kasus baru dikaitkan dengan pasar pertanian. Untuk mengatasi itu, kapasitas pengujian telah ditingkatkan hingga 300.000 sehari.

Amerika Serikat yang telah melaporkan kasus lebih dari 2,5 juta, berhasil memperlambat penyebaran virus pada Mei. Perkembangan dalam beberapa pekan terakhir terjadi penemuan kasus ke daerah perdesaan dan tempat-tempat lain yang sebelumnya tidak terpengaruh. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement