Senin 29 Jun 2020 09:50 WIB

Politikus PDIP Yakin Pidato Jokowi Berbuntut Reshuffle

Ancaman reshuffle ditujukan kepada menteri yang dianggap tidak bisa bekerja cepat.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Agus Yulianto
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perkuanangn Andreas Hugo Pareira meyakini, pidato Presiden Joko Widodo terkait kinerja para menterinya bakal berujung pada reshuffle kabinet. Kata dia, Jokowi telah menunjukkan ketidakpuasannya pada para pembantunya.

"Melihat gesture presiden dalam pidato ini, tampaknya akan ada reshufle kabinet. Terutama terhadap pembantu-pembantunya yang kurang tanggap sense of crises," kata Andreas saat dikonfirmasi Republika, Senin (29/6).

Andreas menduga, reshuffle akan terjadi pada lembaga yang berkaitan dengan penanggulan pandemi Covid-19, penanggulangan dampak sosial ekonomi, dan pemulihan ekonomi.

Menurut Andreas, pidato Jokowi di Istana Bogor dihadapan para pembantunya, menteri kabinet, dan pimpinan lembaga tinggi negara, bernada keras. Kata kuncinya, kata dia, adalah evaluasi kinerja para pembantu presiden di masing-masing kementerian dan lembaga.

Andreas menilai, evaluasi atas lembaga dan Kementerian dalam penanganan Covid-19 ini memang perlu dan harus segera dilakukan. "Agar tidak menjadi rumors politik dan memperkuat kepercayaan publik terhadap keseriusan pemerintah sebagaimana pidato presiden yang memang sangat serius," ujar Anggota Komisi Pendidikan DPR RI itu.

Sebelumnya, Jokowi mulai mengeluarkan wacana reshuffle atau perombakan kabinet. Ancaman reshuffle ditujukan kepada menteri-menteri yang dianggap tidak bisa bekerja cepat dan 'extraordinary' dalam penanganan pandemi Covid-19. Penanganan yang dimaksud tak hanya dari aspek kesehatan, namun juga kaitannya dalam perekonomian, dan penyaluran bantuan sosial.

Tak hanya merombak kabinet, Jokowi juga menyatakan kemungkinan adanya pembubaran lembaga. Namun, dia tak menjelaskan lembaga seperti apa yang berpotensi untuk dibubarkan.

Pernyataan Jokowi soal perombakan kabinet ini disampaikan dalam sambutan Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Kamis (18/6) lalu. Saat itu sidang kabinet berlangsung tertutup dan tidak bisa diliput media. Baru pada Ahad (28/6) petang ini, video sambutan Presiden Jokowi dalam sidang kabinet tersebut diunggah pihak Istana Kepresidenan di media sosial.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement