REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, menilai, aksi asisst backheel Karim Benzema di laga kontra Espanyol, Senin (29/6) dini hari WIB, lebih baik dibanding aksi serupa yang sempat dilakukan mantan gelandang Real Madrid, Guti Hernandez. Menurut pelatih asal Prancis tersebut, asisst backheel Benzema itu terasa lebih istimewa lantaran berawal dari kerjasama antar pemain.
Guti, yang memperkuat Real Madrid dari 1995 hingga 2010, sempat dua kali melakukan operan dengan mengunakan tumit yang berujung menjadi gol. Pertama pada 2010, saat Real Madrid menghadapi Deportivo La Coruna.
Pada saat itu, Guti, yang telah berhadapan satu lawan satu denhgan kiper La Coruna, justru mengembalikan bola ke belakang dengan menggunakan tumit. Operan itu ditujukan kepada Karim Benzema, yang akhirnya melepaskan tendangan keras dan merobek gawang Deportivo.
Sebelumnya, aksi serupa juga sempat dilakukan oleh mantan gelandang timnas Spanyol tersebut, tepatnya pada 2006. Kali ini, Guti memberikan assist backheel kepada Zidane, yang saat itu masih memperkuat Madrid sebagai gelandang serang. Namun, dari dua asisst backheel Guti tersebut, Zidane mengaku lebih menyukai asisst backheel yang ditunjukan Benzema di laga kontra Espanyol.
''Saya rasa, dibanding dengan yang dilakukan Guti, ini yang menjadi aksi yang lebih baik. Ini menjadi aksi assist backheel terkini. Satu hal yang membuat perbedaan adalah aksi lahir dari kerjasama tim yang baik. Ini benar-benar gol tim yang begitu indah,'' kata Zidane seperti dikutip ESPN, Senin (29/6).
Momen itu terjadi pada menit ke-45 laga. Sebuah umpan lambung yang dilepaskan Marcelo berhasil disundul oleh Sergio Ramos tepat di depan kotak penalti Espanyol. Benzema, yang menerima bola hasil sundulan Ramos, langsung merangsek ke sisi kiri kotak penalti Espanyol. Kemudian, sembari membelakangi pemain bertahan dan gawang, tanpa diduga, penyerang asal Prancis itu melakukan backheel dan memberikan bola kepada Casemiro.
Gelandang asal Brasil itu pun langsung menyambar sodoran umpan Benzema tersebut, tanpa bisa dihalau kiper Diego Lopez. Tidak hanya soal proses terjadinya, gol ini pun terbukti krusial buat Los Blancos dalam persaingan perebutan gelar juara Liga Spanyol musim ini. Gol tersebut menjadi satu-satunya gol, sekaligus menjadi gol kemenangan Madrid, di laga yang digelar di Stadion RCDE tersebut.
Tambahan tiga angka di laga pada jornada ke-32 La Liga ini sukses membawa Los Blancos menggeser seteru sengitnya, Barcelona, di puncak klasemen sementara. Tim asal Ibukota Spanyol tersebut unggul dua poin dari Barcelona, dengan torehan 71 poin dari 32 laga. Meski Los Blancos telah unggul dua poin di posisi teratas papan klasemen sementara, tapi Zidane menegaskan, apapun masih bisa terjadi di sisa La Liga musim ini.
Bahkan, eks gelandang serang Juventus itu menyebut, bukan tidak mungkin gelar La Liga musim ini dapat ditentukan pada laga terakhir. Zizou, panggilan akrab Zidane, berharap, anak-anak asuhnya bisa terus fokus dan terus melanjutkan tren positif kemenangan.
''Gelar liga musim ini mungkin akan ditentukan di laga terakhir. Kami senang telah mampu menorehkan lima kemenangan beruntun, tapi hal itu tidak mengubah apapun. Masih ada enam laga, yang kami anggap sebagai laga final, di sisa kompetisi ini,'' tutur Zidane.