Senin 29 Jun 2020 12:52 WIB

Transaksi Digital UMKM BRI Naik Empat Kali Lipat

Sebanyak 78 persen portofolio nasabah BRI berada di sektor UMKM.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
BRI  tengah fokus untuk menjaga keberlanjutan usaha para pelaku UMKM. UMKM memberikan dampak siginfikan bagi perekonomian Indonesia dan menyumbang 99 persen ketersediaan tenaga kerja.
Foto: BRI
BRI tengah fokus untuk menjaga keberlanjutan usaha para pelaku UMKM. UMKM memberikan dampak siginfikan bagi perekonomian Indonesia dan menyumbang 99 persen ketersediaan tenaga kerja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menilai pandemi Covid-19 turut mendorong usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) untuk mengapodsi layanan digital. Hal ini terlihat dari peningkatan transaksi internet banking dan layanan berbasis e-commerce naik empat kali lipat selama pandemi Covid-19.

Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan sebanyak 78 persen portofolio nasabah BRI berada di sektor UMKM. Apalagi, UMKM memberikan dampak siginfikan bagi perekonomian Indonesia dan menyumbang 99 persen ketersediaan tenaga kerja.

Baca Juga

"Pandemi ini jadi pelajaran luar biasa karena kemudian ini menjadi topper untuk me-review kembali apa yang sudah dilakukan ada di right track. Adoption to digital UMKM sangat cepat,” ujarnya kepada wartawan, Senin (29/6).

Handayani mengakui mendorong UMKM dapat mengadopsi layanan digital merupakan hal yang sulit karena edukasi harus dilakukan secara virtual. Saat ini BRI menggalakkan website pasar aplikasi yang bisa mengadopsi produk pasar yang dijual secara digital.

"Kemarin kami melihat bahwa semua harus di rumah, logistik sulit, kemudian BRI membuat sebuah langkah untuk misa mensuplai hasil produksi dan mendukung permintaan dari daerah-daerah tertentu," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement