REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Qatar bertujuan untuk lebih melonggarkan pembatasan kegiatan akibat penyebaran Covid-19 mulai 1 Juli. Langkah tersebut memungkinkan pembukaan kembali restoran, pantai, dan taman secara terbatas, karena infeksi telah melewati puncaknya dan kasus mulai mereda.
Negara berpenduduk sekitar 2,8 juta ini memiliki jumlah infeksi tertinggi kedua di antara enam negara Teluk Arab setelah tetangganya, Arab Saudi. Pada akhir pekan, pemerintah Qatar mengumumkan 750 kasus baru sehingga total menjadi 94.413 dengan 110 kematian.
Dalam sebuah pernyataan pada Ahad (29/6) malam, Komite Tertinggi untuk Manajemen Krisis mengatakan restoran akan dibuka kembali dengan kapasitas terbatas mulai 1 Juli. Pelonggaran yang sama juga akan berlaku untuk pantai dan taman umum.
Pertemuan publik dan pribadi akan dibatasi hingga lima orang saja. Sementara karyawan di sektor publik dan swasta dapat bekerja dari kantor dengan kapasitas 50 persen.
Qatar kemungkinan akan melakukan penerbangan keluar dan pembukaan kembali beberapa masjid. Dalam fase relaksasi ketiga, yang dijadwalkan mulai 1 Agustus, memungkinkan penerbangan dari negara-negara berisiko rendah untuk dilanjutkan dan membuka kembali pusat perbelanjaan dan pasar.