REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Digitalisasi telah terbukti meningkatkan penghimpunan zakat, infaq, sedekah (zis) lembaga amil zakat (laz). Ketua Umum Forum Zakat (FOZ), Bambang Suherman meyakini bahwa digitalisasi akan membuat penghimpunan dana zakat mendekati potensinya di masa yang akan datang.
"Kita merujuk pada data yang diperoleh saat bulan Ramadhan lalu atau April-Mei 2020, penghimpunan April naik 18,5 persen dari tahun sebelumnya dan Mei tahun 2020 sebanyak 19,4 persen," katanya dalam konferensi pers FOZ dengan Filantropi Indonesia, Senin (29/6).
Jumlah penghimpunan zis pada bulan April, Mei, dan Ramadhan tahun 2020 lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah nominal penghimpunan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Jumlah penghimpunan untuk 71 laz yang diwawancarai FOZ adalah sebesar Rp 342,9 miliar lebih tinggi dibandingkan Ramadhan tahun 2019.
Bambang menyampaikan, data peningkatan memang belum terhitung signifikan sejak awal tahun. Ramadhan juga biasanya menjadi momentum peningkatan penghimpunan. Namun ia meyakini semakin tingginya penetrasi digitalisasi pada masyarakat tetap akan meningkatkan nilai penghimpunan.
Ini didukung masa pandemi Covid-19 yang menutup kemungkinan penghimpunan dari cara tradisional. Laz tidak bisa lagi hanya mengandalkan tatap muka dengan muzakki. Masa wabah akan membuat laz mengarahkan sumber dayanya untuk melakukan digitalisasi seiring dengan literasi ziswaf digital masyarakat yang meningkat.
Dalam riset yang dilakukan FOZ tentang digitalisasi laz, sebanyak 88 persen laz memandang bahwa adanya digitalisasi mendukung aktivitas operasional lembaga. Salah satu laz bahkan melaporkan 73 persen penghimpunan zis telah dilakukan dari digital dan membawa peningkatan hingga 24 persen.