Senin 29 Jun 2020 15:51 WIB

Digitalisasi Tingkatkan Penghimpunan Dana ZIS

Jumlah penghimpunan dana 71 laz mencapai Rp 342,9 miliar

Rep: lida puspaningtyas/ Red: Hiru Muhammad
Lembaga Amil Zakat Korporat, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN bersama dengan PLN Peduli, Askar Kauny, Gelora Energi Wakaf, serta dukungan Pemda dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) menjalankan program Dapur Umat Ramadhan 1441 Hijriah. Dapur Umat yang berada di 20 lokasi, menyediakan 10.000 makanan siap saji untuk berbuka, takjil dan iftar.
Foto: istimewa
Lembaga Amil Zakat Korporat, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN bersama dengan PLN Peduli, Askar Kauny, Gelora Energi Wakaf, serta dukungan Pemda dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) menjalankan program Dapur Umat Ramadhan 1441 Hijriah. Dapur Umat yang berada di 20 lokasi, menyediakan 10.000 makanan siap saji untuk berbuka, takjil dan iftar.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Digitalisasi telah terbukti meningkatkan penghimpunan zakat, infaq, sedekah (zis) lembaga amil zakat (laz). Ketua Umum Forum Zakat (FOZ), Bambang Suherman meyakini bahwa digitalisasi akan membuat penghimpunan dana zakat mendekati potensinya di masa yang akan datang.  

"Kita merujuk pada data yang diperoleh saat bulan Ramadhan lalu atau April-Mei 2020, penghimpunan April naik 18,5 persen dari tahun sebelumnya dan Mei tahun 2020 sebanyak 19,4 persen," katanya dalam konferensi pers FOZ dengan Filantropi Indonesia, Senin (29/6).

Jumlah penghimpunan zis pada bulan April, Mei, dan Ramadhan tahun 2020 lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah nominal penghimpunan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Jumlah penghimpunan untuk 71 laz yang diwawancarai FOZ adalah sebesar Rp 342,9 miliar lebih tinggi dibandingkan Ramadhan tahun 2019.

Bambang menyampaikan, data peningkatan memang belum terhitung signifikan sejak awal tahun. Ramadhan juga biasanya menjadi momentum peningkatan penghimpunan. Namun ia meyakini semakin tingginya penetrasi digitalisasi pada masyarakat tetap akan meningkatkan nilai penghimpunan.

Ini didukung  masa pandemi Covid-19 yang menutup kemungkinan penghimpunan dari cara tradisional. Laz tidak bisa lagi hanya mengandalkan tatap muka dengan muzakki. Masa wabah akan membuat laz mengarahkan sumber dayanya untuk melakukan digitalisasi seiring dengan literasi ziswaf digital masyarakat yang meningkat.

Dalam riset yang dilakukan FOZ tentang digitalisasi laz, sebanyak 88 persen laz memandang bahwa adanya digitalisasi mendukung aktivitas operasional lembaga. Salah satu laz bahkan melaporkan 73 persen penghimpunan zis telah dilakukan dari digital dan membawa peningkatan hingga 24 persen.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement