REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Mahyudin melepas kepulangan empat guru mab’us atau guru bahasa Arab dari Mesir, Senin (29/6). Mereka mengajar di sejumlah madrasah aliyah di Riau selama tiga tahun terakhir.
Pelepasan empat guru bahasa Arab itu dilakukan Kepala Kanwil Kemenag Riau didampingi Kabid Pendidikan Madrasah Asmuni M di Aula Kakanwil Kemenag Riau disaksikan Kepala MAN 1 Pekanbaru, Kepala MAN 2 Pekanbaru, Kepala MAN 1 Kuansing, dan Madrasah Aliyah (MA) Darussalam Kabun Rokan Hulu.
Selain itu, juga turut melepas guru pendamping. Keempat guru dari Mesir, yakni Atef Abdel Motlab Abdelrahim Abouzeid (MAN 1 Pekanbaru), Ahmed Ahmed Sadek Youssef (MAN 2 Pekanbaru), Nageh Fathy Kout Kassem (MAN 1 Kuansing), dan Alsayed Ibrahim Ali Hatimi (MA Darussalam Kabun Rokan Hulu).
"Terima kasih kepada syekh-syekh kita yang selama tiga tahun sudah memberikan pembekalan kepada siswa siswi sehingga tumbuh sikap positif terhadap bahasa Arab, baik secara lisan maupun tulisan. Karena bagaimanapun bahasa Arab sangat penting agar kelak anak- anak kita bisa memahami sumber ajaran Islam yaitu Alquran dan hadits, serta kitab- kitab lainnya,” katanya.
Pada kesempatan itu Mahyudin, berharap Kemenag RI dapat melanjutkan program kerja sama ini dengan mendatangkan guru-guru bahasa Arab dari Mesir. Ia menilai program tersebut memberikan dampak yang sangat baik bagi madrasah, khususnya di Riau.
Sedangkan Kabid Pendidikan Madrasah Kemenag Riau Asmuni menambahkan, mab’us merupakan program nasional yang dilaksanakan oleh Kemenag yang ditempatkan di beberapa daerah di Indonesia, termasuk empat orang di Provinsi Riau.
"Guru bahasa Arab dari Mesir telah mengabdi selama tiga tahun di Riau dalam mengembangkan pendidikan agama dan melakukan pendekatan syariat Islam dengan melibatkan seluruh unsur dan komponen untuk berbagi ilmu, dan kita berharap Kemenag dapat memperpanjang program ini untuk tahun mendatang," kata Asmuni.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan oleh guru mab’us karena selama di Riau telah mendapat pendampingan dengan baik. Untuk itu, mereka berharap pelepasan yang dilakukan di Kanwil Kemenag Riau bukanlah pertemuan terakhir, tetapi menjadi awal terjalinnya ukhuwah islamiyah hingga ke surga.